Pemerintah Kota Manado

Kota Manado ikut Pilkada Serentak 23 September 2020. Walikota Manado Vicky Lumentut ikut bertarung lagi? Tentu tidak bisa. Ia sudah 2 periode memimpin Manado. Apa yang akan dilakukannya setelah purna tugas? Simpel saja. Provinsi Sulawesi Utara juga ikut pilkada serentak. Walhasil, sudah sejak 10 Desember tahun lalu Vicky Lumentut resmi memproklamirkan diri menjadi calon gubernur. Lantas, siapa yang kelak akan memimpin Manado? Sudah banyak calon yang muncul. Mongol Stres sudah mendaftarkan diri. Mengikuti jejak Pasha Ungu, gitaris Enda Ungu juga sudah mencalonkan diri.

Kedua selebriti tadi tak mendaftar jadi Calon Walikota. Seperti halnya Pasha Ungu, yang sekarang jadi Wakil Walikota Palu, Enda dan Mongol ''cukup'' mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Walikota Manado saja. Enda Ungu, yang punya nama asli Franco Wellyjat Medjaya Kusumah, sudah mendaftarkan diri ke DPD Partai Amanat Nasional pada 9 Desember 2019. Sedangkan Mongol Stres, komedian stand-up yang punya nama asli Ronny Imanuel, selang sehari mendaftarkan diri ke DPD Partai Nasdem. Adapun rekan artis yang mereka contoh, Pasha Ungu, alias Sigit Purnomo, di Hari Sumpah Pemuda 2019, sudah memproklamirkan diri sebagai calon gubernur Sulut. Sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, pencalonannya sudah mendapat restu DPP PAN.

Jadi-tidaknya ketiga selebriti itu menjadi ''calon sungguhan'' tentu masih harus ditunggu. Karena sesuai kalendar KPU, penetapan calon resmi baru akan dilakukan pada Juli 2020. Dengan kata lain, ketiganya saat ini masih sibuk lobi sana-sini, lobi partai ini-itu, agar bisa ditetapkan jadi calon sungguhan.

Kalau nama-nama Calon Wakil Walikota Manado sudah mulai terlihat, bagaimana dengan Calon Walikota-nya? Sudah bertebaran pula. Yang belum mendaftar ke DPP partai ini-itu, tapi dianggap calon kuat, adalah Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof Dr Juliyeta Paulina Amelia Runtuwene, MS, DEA. Ibu profesor ini amat populer di Kota Manado. Soalnya, selain jadi rektor, ia juga jadi Ketua Penggerak PKK Kota Manado. Tahu maknanya? Ibu Paula --nama panggilannya-- juga punya nama akrab yang lain lagi: Paula Lumentut Runtunewe. Maknanya, dia adalah istri walikota Manado yang sekarang, yang punya nama dan gelar yang tak kalah panjang dari sang istri: Dr Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut, SH, MSi, DEA. Gelar yang paling buntut, DEA, bermakna Diplôme d'Études Approfondies (dari perguruan tinggi Perancis), yang sama dengan MSc atau MSi (gelar master berdasarkan riset atau penelitian). Beda dari MA atau MS, yang merupakan gelar master berdasarkan makalah.

Besarkah peluang ibu istri Pak Walikota untuk jadi Walikota Manado? Kita tunggu saja. Yang pasti, Kota Manado belum pernah dipimpin walikota perempuan. Adapun saat ini ada 6 kepala daerah perempuan di kabupaten dan kota di Sulawesi Utara. Termasuk Christiany Eugenia Paruntu, bupati Minahasa Selatan, yang sudah mencalonkan diri jadi calon Gubernur Sulut. Adapun di Manado sendiri, selain Paula Lumentut Runtunewe, ada 3 perempuan lagi yang siap menjadi walikota perempuan pertama di Manado dan sudah mendaftarkan diri ke kantor DPD sejumlah partai. Ketiganya: Nova Sumolang (pengusaha Jakarta dan sudah mendaftar ke DPD Nasdem, Golkar, PAN, dan Gerindra), Sonya Selviana Kembuan (pengusaha Jakarta, kader PDIP Jakarta Utara, dan sudah mendaftar ke DPD PDIP), dan Telly Tjanggulung (mantan Bupati Minahasa Tenggara, Ketua DPD Nasdem Minahasa Tenggara, dan sudah mendaftar ke DPD Nasdem).

Akankah keempat ibu-ibu ini bakal jadi calon walikota Manado sungguhan? Tunggu Juli mendatang.