Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro
Presiden SBY maju-mundur soal peresmian proyek migas di Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Senin lalu, 6 Oktober 2014, ia dikabarkan takkan meresmikan proyek milik ExxonMobil itu. Keesokan harinya, ia ternyata jadi juga meresmikannya, meski hanya teken prasasti di Surabaya. Kenapa SBY malu-malu? Mungin dia ingat, dulu, saat baru menjabat sebagai presiden pada 2006, dan setelah negosiasi dan kisruh panjang antara ExxonMobil dan Pertamina, dia-lah yang menetapkan ExxonMobil sebagai kontraktor utama lapangan minyak bekas milik Tommy Soeharto itu.
Yang akhirya datang ke Lapangan Minyak Banyu Urip, sehari kemudian, adalah Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung. Di sana, ia kebagian meresmikan Central Processing Facilities (CPF), fasilitas produksi (sumur bor dan kilang) yang saat diresmikan bisa menghasilkan 40.000 barrel mminyak per hari. Fasilitas produksi ini akan menjadi penerus Early Production Facilitiy (EPF) yang sudah dioperasikan sejak 2009 (area kecil disekitar pentol merah Places pada peta Google di bawah). Bermula dari memproduksi 10.000 barrel minyak per hari, fasilitas produksi kecil-kecilan ini mentok kapasitasnya saat bisa menghasilkan 30.000 barrel per hari. Adapun CPF yang baru secara bertahap akan terus ditingkatkan kapasitas produksinya hingga akhirnya mencapai target yang diimpikan: 165 ribu barrel minyak per hari pada 2015.
Yang diresmikan SBY di Surabaya bukan hannya CPF saja. Melainkan paket pembangunan proyek Banyu Urip secara keseluruhan yang terdiri dari 5 item proyek: CPF, jalur pipa bawah tanah sepanjang 72 km ke pantai Kabupaten Tuban di utara Jawa, kapal FSO (Floating Storage and Offloading), pipa bawah laut dari pantai Tuban ke area parkir atau tambat FSO, menara tambat untuk FSO, dan sejumlah infrastruktur tambang lainnya (jalan layang dll). Total biaya keseluruhan proyek itu mencapai 2,5 miliar dollar AS.
Kapal FSO-nya sudah lebih dulu diresmikan Menteri ESDM Jero Wacik di tempat pembuatannya di Sembawang Shipyard, Singapura, pada 19 Agustus 2014. Kontraktor pembuatannya adalah PT Scorpa Pranedya, yang lantas bekerjasama dengan Sembawang Shipyard. Kapal FSO berbendera Indonesia itu diberi nama Gagak Rimang, yang dipetik dari nama kuda milik Adipati Arya Jipang, yang pada abad ke-16 memimpin wilayah Cepu, Blora, Bojonegoro, dan Tuban.
Menara tambat (mooring tower) untuk FSO Gagak Rimang juga sudah selesai dibuat. Yang kebagian kontrak adalah PT Rekayasa Industri, yang bermitra dengan Likpin LLC. Pembuatannya dilakukan di galangan milik PT Bakrie Construction di Sumuranja, Pulo Ampel, Serang, Banten.
Untuk proyek infrastruktur tambang, yang kebagian job adalah PT Hutama Karya Tbk. BUMN ini antara lain mengerjakan pembuatan basin berkapasitas kapasitas 2,75 juta m3, 31 gedung, fly over arah Cepu-Bojonegoro, fly over Bojonegoro–Banyu Urip, pipa air dari Bengawan Solo ke basin, serta water intake dari Bengawan Solo.
Wapres Boediono, saat bertandang ke Banyu Urip pada 24 April 2014, diberi paparan bahwa sejak beroperasi pada 2009, hingga kini lapanngan minyak Banyu Urip telah menghasilkan 36 juta barel minyak, yang nilainya setara dengan 3,47 miliar dolar AS. Adapun potensi kandungan minyak di Blok Cepu itu mencapai 445 juta barel. ExxonMobil menemukan cadangan minyak itu pada 2001, setelah membelinya dari Humpus Patragas (Tommy Soeharto) dan Ampolex (Australia) pada 1998. Kontrak Blok Cepo yang dipegang ExxonMobil berlaku hingga 2035.
ExxonMobil berkiprah di Banyu Urip dan Blok Cepu lewat anak perusahaannya Mobil Cepu Limited, dan menjadi pemegang 45 persen saham. Pertamina, lewat PT Pertamina EP Cepu, juga memegang saham 45 persen. Sisa saham yang 10 persen dipegang oleh Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS), yang merupakan kumpulan BUMD para pemerintah daerah yang jadi tuan rumah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Pemprov Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Pemkab Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Pemkab Blora), dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Pemprov Jawa Timur).
Peta & Citra Satelit
EPF Banyu Urip
Desa Mojodelik
Kecamatan Kalitidu
Kabupaten Bojonegoro
Jawa Timur
Kontaktor KKS (Kontrak Kerja Sama) Blok Cepu:
ExxonMobil - www.exxonmobil.co.id
Kontraktor dan Pemegang Saham:
Mobil Cepu Ltd - www.exxonmobil.co.id
Ampolex Cepu Pte Ltd
PT Pertamina EP Cepu - www.pertamina-epcepu.com
PT Sarana Patra Hulu Cepu
PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro)
PT Blora Patragas Hulu (Blora)
PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur) - www.pjuc.co.id
Link:
Suara Banyu Urip - www.suarabanyuurip.com
PT Petrogas Jatim Utama - www.petrogas.co.id
Places Terdekat | Km |
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro | 21,499 |
Pemerintah Kabupaten Ngawi | 36,383 |
Kantor Bupati Ngawi | 36,410 |
Masjid Agung Baiturrahman, Kabupaten Ngawi | 36,709 |
PG Rejo Agung Baru, PT PG Rajawali I, Kota Madiun | 50,521 |
PT Inka, Kota Madiun | 51,862 |
Pemerintah Kabupaten Nganjuk | 52,435 |
Pemerintah Kota Madiun | 52,756 |
Plaza Madiun, Kota Madiun | 52,901 |
Pasar Besar Kota Madiun, Jenderal Sudirman, Kota Madiun | 53,412 |
Berita Bojonegoro
- Bupati Bojonegoro Instruksikan Petani Tidak Tanam Padi
- Dana Bagi Hasil Migas Turun, Pemkab Bojonegoro Kelimpungan
- Minta Pendirian Hotel Bintang di Bojonegoro Dibatasi
- Bupati Bojonegoro: Daging Impor Bikin Kolaps Peternak Daerah
- Tahu Sumedang Masuk Bojonegoro, Ini Tanggapan Pengusaha Lokal
- Kerusuhan Blok Cepu: Bertahap, 7.000 Orang Kembali Bekerja
- Kerusuhan Di Blok Cepu, Ini Penjelasan Manajemen ExxonMobil
- Bojonegoro Kirim 8.000 Ton Beras ke Papua
- DBH Cukai Tembakau Bojonegoro Meningkat
- Akik Bergambar Semar Milik Bupati Bojonegoro Laku Rp 3 Juta
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.