Hotel Merdeka, Kota Madiun

Hotel Dafam Merdeka Madiun. Nama ini, sejak awal 2014, mestinya menjadi nama baru bagi Hotel Merdeka, hotel bintang 2 di Kota Madiun, Jawa Timur. Dengan kata lain, hotel ini akan menjadi bagian dari jaringan hotel Dafam yang dikelola Dafam Hotel Management. Tapi semua itu akhirnya hanya wacana saja. Hotel di dekat kantor Walikota Madiun ini masih tetap bernama Hotel Merdeka.

Menjadi tetangga dekat Madiun Plaza, yang berad di pusat kota Madiun, hotel warisan zaman Belanda ini dibangun pada 1904. Dulu, oleh pemiliknya, Van Dijk, hotel diberi nama Grand Hotel. Saat Jepang menjajah Indonesia, namanya diganti menjadi Hotel Yamato. Pada 1945, setelah Indonesia merdeka, nama hotel yang punya 106 kamar ini diganti menjadi Hotel Merdeka. Salah satu andalan Hotel Merdeka adalah diskotiknya, yang bersama diskotik Fire Club, termasuk 2 diskotik terbesar di Kota Madiun.

PT Septa Lingga Mas, pengelola Hotel Merdeka, pada akhir Februari 2013 pernah meneken kesepakatan kerjasama dengan Dafam Hotel Management (DHM) untuk melakukan pengembangan dan manajemen hotel. Rencananya, mulai April 2013 akan dibangun gedung baru setinggi 12 lantai, yang akan menghadirkan ruang konvensi dan ballroom yang mampu menampung hingga 1.000 orang. Selain itu, jumlah kamar hotel juga ditingkatkan menjadi 120 kamar. Akan rampung pada awal 2014, nama Hotel Merdeka juga berganti menjadi Hotel Dafam Merdeka Madiun. Sayangnya, rencana itu akhirnya hanya tinggal rencana.

PT Septa Lingga Mas merupakan perusahaan yang diberi kuasa untuk mengelola Hotel Merdeka sejak 1986. Perusahaan ini juga yang mengubah namanya menjadi Hotel Merdeka. Sebelumnya, sejak 1970 sampai 1986, hotel ini pengusahaannya dikelola oleh Dirjen Pariwisata RI (dan sempat dikelola BUMN PT Hotel Indonesia Natour selama 2 tahun). Pada periode pelat merah ini, hotelnya masih berbintang 1 dan namanya masih Hotel Merdeka Madiun. Di masa sebelumnya lagi, atau sejak 1945, hotel ini dikelola PT Honet, nama hotelnya seperti sekarang: Hotel Merdeka.