Pemerintah Kota Lhoksemauwe

Kilang LNG Arun sedang hangat dibicarakan. Kota Lhoksemauwe sebagai tuan rumahnya lebih hangat lagi. Ini karena karena, pertama, Lhoksemauwe sedang tak punya walikota, karena masa bakti Pak Walikota dan Wakilnya berakhir 5 Maret 2012 lalu. Karenanya, untuk sementara, Lhoksemauwe dipimpin Pejabat Walikota Abdullah Arifin, yang semula menjabat sebagai Sekretaris Daerah. Ia dilantik Kamis pagi (8/3).

Kedua, Lhoksemauwe juga panas karena Kamis dini hari, Ketua DPRK (DPR Kota) Lhoksemauwe ditembak ketika baru pulang ke rumahnya. Tidak sampai tewas, memang. Hanya 1 dari 4 peluru yang ditembakkan mengenai punggungnya. Namun ia harus dirawat serius. Semula di RS TNI-AD di Lhoksemauwe, dan Kamis malam dipindah ke sebuah RS di Medan.

Kota Lhoksemauwe terbilang kota tua di Aceh. Dia merupakan kota perdagangan yang berada di jalur lintas Banda Aceh - Medan. Meski begitu ia baru menjadi kota otonom, terpisah dari Kabupaten Aceh Utara, lewat UU No. 2 tahun 2001. Namun sebelumnya, Lhoksemauwe sudah punya walikota juga karena sudah sejak 1987 naik stasus menjadi kota administratif di lingkungan Kabupaten Aceh Utara. Kantor Walikota Lhoksemauwe pun bersebelahan dengan Pendopo Aceh Utara alias Rumah Dinas Bupati Aceh Utara (bukan kantor bupati).

1. Banda Sakti
   
2. Muara Dua
   
3. Blang Mangat
   
4. Muara Satu