Angkringan Dago, Juanda, Kota Bandung
Namanya yang populer, dan lebih mudah terbaca dari kejauhan, memang Angkringan Dago. Tapi nama resminya, seperti yang biasa muncul di pameran dan direktori waralaba, adalah Kopi Angkringan Dago. Akun twitternya pun bilang begitu. Hadir sejak Mei 2012, restoran atau kafe yang mengusung menu warung angkringan ini lebih suka mencitrakan diri sebagai tempat nongkrong anak muda. Meski begitu, orang yang sudah gaek pun boleh mendayagunakannya. Di musim Konvensi Partai Demokrat 2014, misalnya, Jenderal (purn) Pramono Edhi Wibowo, menjadikan kafe ini titik berangkat safari politiknya.
Adik ipar mantan Presiden SBY ini --tepatnya adik kandung Anie Yudhoyono-- tak datang sendirian ke pertemuan dengan wartawan di Angkringan Dago, 28 Januari 2014. Ia juga ditemani tokoh Partai Demokrat yang tak kalah gaeknya: Ruhut Sitompul. Soal mengapa dia memilih Bandung jadi titik start safari politik untuk menjadi calon wapres di Konvensi Partai Demokrat, pria kelahiran 1955 ini bilang karena melihat potensi suara rakyat Jabar yang mencapai 19,8 persen dari jumlah pemilih nasional. Dan yang pasti, juga karena Pramono Edhi Wibowo tak terlalu asing dengan Kota Bandung dan Jawa Barat. Sebelum diangkat jadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 2011, dia pernah menjabat sebagai Pangdam Siliwangi pada 2009.
Lepas dari soal sosok tua yang mampir di sana, Kopi Angkringan Dago sampai sekarang tetap berupaya tampil sebagai sahabat ngopi dan bersantap orang muda. Kiprah gaulnya bisa disimak lewat akun Twitternya, @angkringandago, yang tak bosan berkicau sejak Februari 2012. Usia account Twitternya lebih tua dari 'hari lahir' yang tercatat di direktori waralaba majalah Franchise Indonesia: 16 Mei 2012. Pada listing bernomor 4 di direktori waralaba itu, sang resto masih menyebut diri sebagai Angkringan Dago. Pada listing terbarunya, atau mungkin duplikasi, yang bernomor 468, namanya sudah menjadi Kopi Angkringan Dago. Perbedaan kedua listing itu adalah: listing yang pertama lebih menonjolkan diri sebagai kafe kopi dan espresso (minuman hangat berbasis kopi), sedangkan listing yang kedua sudah menderetkan aneka makanan: tempe bacem, lalapan, seblak ceker, iga bakar, tutut bakar, baso bakar, zuppa soup, dan sebagainya. Juga disebutkan aneka kopi Arabica yang dipakainya: Arabica Gayo, Arabica Mandailing, Arabica Toraja, dan Arabica Wamena.
Perbedaan juga terjadi pada nama yang tertulis di dinding atas sang kafe. Dulu, seperti bisa disimak di foto atas (November 2012), namanya dibuat ala ID Twitter:@angkringandago. Tapi sekarang, @ sudah dibuang, dan disampiing kanan nama ditambahi tulisan 'Coffee' yang tersamar karena warna coklatnya senada dengan warna papan (lihat foto bawah).
Sudah berapa banyak mitra waralabanya? Entahlah. Yang pasti, Kopi Angkringan Dago --yang mengusung slogan 'Coffee and Traditional Culinary'-- masih rajin ikut pameran waralaba. Namanya masih muncul saat digelar Bandung IFBC Expo 2015, alias Bandung Info Franchise & Business Concept Expo 2015, pada 27-29 Maret 2015.
Peta & Citra Satelit
Kopi Angkringan Dago
Jl. Ir H Juanda (Dago) No. 53
Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan
Kota Bandung
Tel: 022- 4233872
Twitter: www.twitter.com/angkringandago
Berita Kota Bandung
- Wakil Wali Kota Bandung Sembuh dari Virus Corona
- Genap 100 Tahun, Gedung Sate Punya Wajah Baru
- Pabrik AMDK Le Minerale di Pandeglang Tolok Ukur Masuknya Investor Lain
- Presiden Jokowi Blusukan ke BIP Lihat Produk Asli Bandung
- Presiden Jokowi: Teras Cihampelas Perlu Ditiru Kota Lain
- Peran Bandara Husein Sastranegara Akan Digantikan Bandara Kertajati
- Pemkot Bandung Resmikan Skywalk Cihampelas - Teras Cihampelas
- Pembangunan Skywalk, Jalan Cihampelas Ditutup Selama 12 Jam
- Pemkot Bandung Mulai Bangun Skywalk Cihampelas
- Lapas Banceuy Bandung Ricuh, Bangunan Terbakar
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.