RS Tebet, MT Haryono, Jakarta Selatan

RS Tebet dan RSU Tebet. Di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, sekarang memang ada dua rumah sakit itu. Yang ditulis di sini adalah yang pertama: rumah sakit swasta milik Yayasan Bina Sehat Interna. Sedangkan yang kedua adalah Puskesmas Kecamatan Tebet yang pada April 2015, bersama 14 puskesmas lain di Jakarta, di-upgrade menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) tipe D. Nama puskesmas itu sekarang menjadi RSU Tebet. Ada juga yang lebih suka menyebutnya RSUK Tebet, alias RSU Kecamatan Tebet.

Sebagaimana rekan barunya, Rumah Sakit (RS) Tebet juga merupakan rumah sakit hasil upgrade-an. Saat baru hadir pada 2 April 1982, sosoknya adalah Klinik Praktek Bersama Dokter Spesialis. Dua tahun kemudian, 26 Juni 1984, barulah Departemen Kesehatan mengeluarkan 'izin sementara' sebagai RS Tebet. Dan akhirnya, setelah tiga tahun, Departemen Kesehatan akhirnya mengeluarkan 'izin tetap' bagi rumah sakit berlogo Merpati Putih ini.

Dari dulu sampai sekarang, jika melintas di depannya, rumah sakit ini seolah tak pernah mengalami perubahan fisik. Tampilan gedung 5 lantainya masih terlihat sederhana dan jadul. Tetapi sebenarnya, pada periode 1991-1992, RS Tebet sudah menambah gedung baru 8 lantai di bagian belakang. Jika gedung lama hanya punya luas lantai 2.316 meter persegi, gedung barunya --yang terlihat seperti hurup T kalau dilihat dari langit-- luasnya hampir 3 kali lipatnya: 7.262 meter persegi. Gabungan kedua gedung itu bisa menghadirkan ruang rawat inap yang bisa mengakomodasi 156 tempat tidur.

RS Tebet, sebagai rumah sakit tipe C+, menyediakan 36 macam layanan kesehatan. Sejak 2011, 16 di antaranya sudah mendapat akreditasi penuh. Layanan rawat inapnya pun sudah dibuat berkelas: I, II, III, Vip, dan ICU. Rawat inap kelas premiumnya, VIP dan ICU, menggunakan lantai 5, 6, dan 7 gedung yang baru. Dan Juni 2015 lalu, layanan IGD-nya mendapatkan bantuan sebuah ambulan trauma center dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta.

Soal kehadiran atau adanya nama RS Tebet dan RSU Tebet sampai sekarang masih belum jadi persoalan. Besok-besok, mungkin salah satunya harus ganti nama. Yang jelas, RSU Tebet yang mantan puskesmas sudah resmi hadir bersama 14 RSU upgrade-an lainnya. Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat yang meresmikannya pada 2 April 2015. Kok bukan Ahok yang meresmikan? Mungkin sibuk. Atau mungkin juga Guberrnur DKI Jakarta itu sedang ngambek. Soalnya, keesokan harinya Ahok bersuara kalau ia menyayangkan peresmian itu. Menurutnya, lebih baik membeli lahan baru, dan kemudian membangun rumah sakit baru, daripada meng-uprade puskesmas.

Ahok ternyata serius. Setahun kemudian, 4 Juni 2016, ia meresmikan 4 RSU Kecamatan yang konon dibangun dari nol: RSUK Taman Sari, RSUK Tanah Abang, RSUK Matraman, dan RSUK Tanjung Priok. Kelak, katanya, akan ada 44 RSUK di seantero Jakarta, sesuai jumlah kecamatan yang ada di Jakarta. Ia pun lantas mengundang warga Jakarta yang punya lahan di masing-masing kecamatan untuk menjualnya ke Pemprov DKI.