PT Parindo Permai, Tegineneng, Pesawaran

Pohon karet yang sudah tua dan tak produktif tergolong limbah. Karenanya, kayu pohon karet biasanya dijadikan kayu bakar di pabrik genteng atau jadi bahan baku arang. Di tangan PT Parindo Permai, kayu karet bisa menjadi dolar. Kayu karet itu dipotong, dicacah, dan akhirnya disatukan kembali menjadi 'particle board' yang laris manis dikonsumsi orang Jepang. Olah kayu karet itu berlangsung di pabrik yang bertetanggaan dengan pabrik beton PT Wika Beton Tbk di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Kalau dilihat dari langit, pabrik PT Parindo Permai terlihat amat besar: 3 atau 4 kali lebih besar dari pabrik milik PT Wika Beton Tbk. Dari segi luas lahan, pabrik Wika Beton hanya 75 ribu meter persegi, sementara Parindo punya lahan seluas 13 hektar. Dari segi jumlah pekerja, Wika Beton --menurut catatan BPS Lampung-- hanya mempekerjakan 54 orang, sementara Parindo amat padat karya: mempekerjakan 497 orang.

Berdiri sejak 1980, pabrik ini mulai berproduksi setelah rampung memasang mesin buatan Jerman pada 1984: lebih tua 2 tahun dari Wika Beton yang mulai beroperasi pada 1986. Kapasitas terpasang pabrik ini mencapai 90 ribu meter kubik per tahun, dengan dua jalur mesin produksi. Di jagad pabrik particle board, kapasitas sebesar itu tergolong sebagai pabrik kelas menengah.

Output pabrik di Tegineneng ini ada dua macam. Yang pertama adalah particle board, yakni papan yang biasa dipakai untuk membuat lemari, kotak speaker, dan furniture lainnya. Particle board dari kayu karet biasanya berwarna putih. Sedangkan kalau dari sisa plywood (MDF, medium density fibreboard), papannya biasanya berwarna merah atau coklat. Particle board dibuat dengan dua ukuran (122x 244 cm dan 122 x 183 cm), dengan 5 macam ketebalan: 9, 12, 15, 18. dan 25 milimiter. Merek yang dipakai adalah Parindo Board.

Produk lainnya adalah finger-joint composed-panel board. Yang satu ini adalah balok besar yang dibuat dari penggabungan balok kayu karet yang kecil-kecil. Hasilnya kurang lebih mirip tiang besar yang dibuat para wali untuk pilar utama masjid di Jawa. Tapi tentu saja balok kayunya jauh lebih mulus.

PT Parindo Permai menyebut diri sebagai bagian dari Wonocorp, induk perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan lain yang bernaung di bawah Wonocorp adalah PT Daya Sama Textile Co, perusahaan pemintalan benang yang berada di kota Bandung.