Pemerintah Kabupaten Sikka

Natal baru sehari berlalu. Sabtu sore, 26 Desember 2009, kantor bupati Sikka dilalap jago merah. Perlu waktu lama untuk memadamkan kantor yang diapit rumah dinas bupati dan gedung DPRD itu. Dan perlu waktu lebih lama lagi untuk mengusut siapa pelaku pembakaran gedung tersebut. DPRD Sikka pun sampai perlu membentuk Pansus Kebakaran Kantor Bupati Sikka 2009. Baru pada Agustus 2010 Polres Sikka mengungkap kemungkinan adanya 2 oknum PNS di Setda Sikka yang lalai dan menjadi penyebab kebakaran. Adapun sang kantornya sendiri sekarang sudah bugar kembali. Foto di atas diambil pada Desember 2012.

Kabupaten Sikka terbentuk lewat UU No. 69 tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Hingga 2009, sebagaimana banyak daerah otonom lain, APBDKabupaten Sikka masih didominasi oleh dana perimbangan yang mencapai 91 persen APBD. Adapun PAD-nya dilaporkan peningkatan dari Rp. 23, 8 miliar pada 2008 menjadi Rp 25,7 miliar pada 2009, atau meningkat 7,4 pesen. Pada 2011, PAD Kabupaten Sikka naik lagi menjadi Rp 28 miliar. Pada 2012, Pemkab Sikka diteguer karena telah menyerahan RAPBD.

1. Paga
   
2. Tanawawo
   
3. Mego
   
4. Lela
   
5. Bola
   
6. Doreng
   
7. Mapitara
   
8. Talibura
   
9. Waiblama
   
10. Waigete
    
11. Kewapante
    
12. Hewokloang
    
13. Kangae
    
14. Nelle
    
15. Koting
    
16. Palue
    
17. Nita
    
18. Magepanda
    
19. Alok
    
20. Alok Barat
    
21. Alok Timur