Herly Syariah Hotel, Kota Balikpapan

H Rachim bin Sappe dikenal sebagai pengusaha lokal yang sukses mengembangkan perumahan di Kota Balikpapan. Salah satu karyanya adalah Perumahan Her Mandiri I, yang dikembangkan lewat PT Her Mandiri Utama sejak 1996. Belakangan, pria asal Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, ini terpanggil untuk terjun ke bisnis syariah dengan membangun hotel syariah. Maka pada 2010, lahirlah hotel bintang 1 bernama Herly Syariah Hotel. Kata Her pada nama perusahaan, nama perumahan, dan juga nama hotel dipetik dari tiga hurup pertama nama tiga anak pertamanya, dari total 7 orang anak.

Hotel Herly Syariah, meski penampilannya terlihat bersahaja, selalu masuk dalam 10 hotel mitra program pemagangan Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan. Mitra lainnya, antara lain, Hotel Novotel Ibis dan Hotel Horison Sagita. Pada 2013, pengelola hotel menyebut kalau hotel 4 lantai ini memilik 50 kamar, yang semuanya non-smoking room. Tingkat okupansinya saat itu mencapai 40 persen per bulan. Kalau sekarang melihat di berbagai website reservasi hotel, jumlah kamarnya saat ini hanya 20 kamar.

Dulu kelas kamar di Hotel Herly Syariah dipilah menjadi empat tipe: standar, superior, deluxe, suite. Adapun sekarang menjadi kamar Standar (20 meter persegi), Deluxe Double (18 m) , Superior Double (25 m), dan Superior Twin (32m). Harga kamarnya dulu disebut mulai dari Rp 250 ribu untuk kamar standard, dan Rp 339 ribu untuk kamar suite. Sekarang, kalau ingin murah, mulai dari Rp 160 ribuan, silakan datang ke berbagai website reservasi hotel. Termasuk ke Airy Rooms, yang memasarkan hotel ini dengan nama Airy Damai MT Haryono 5 Balikpapan. Selain Hotel Herly Syariah, Airy Room juga memasarkan 2 hotel lain di Jalan MT Haryono dengan nama Airy Damai MT Haryono 1 dan Airy Damai MT Haryono 31.

H Rachim bin Sappe telah meninggal dunia pada 18 November 2017. Tak diketahui siapa yang sekarang jadi pemilik Hotel Herly Syariah. Yang pasti, putra tertuanya, Hermansyah Rahim, kelahiran 13 Januari 1990, semenjak ayahnya masih ada sudah ikut jejak sang ayah dengan mengembangkan perumahan menengah atas lewat PT Balikpapan Her Mandiri. Dua anak lain yang namanya berawal Her, yang diabadikan pada nama perusahaan, adalah Hermawati Rahim dan Herlina Rahim. Dua anak yang termuda adalah pasangan kembar Haerani dan Haerana, yang lahir pada 16 September 1997, atau setelah PT Her Mandiri Utama eksis. Kalau tadi sempat disebut 7 anak, yang dua anak lagi adalah dari istri siri H Rachim: Ajeng Yera Augtania dan Novta Yera Athaqila. Istri pertama yang akhirnya berpisah adalah Yuliana binti Hamid. Adapun istri sirinya dalah Yessy Hariyani.