Adika Hotel Bahtera, Kota Balikpapan

Miss Cang Lai lai dan Miss Sakura, dua artis asal Hongkong, dulu sekali konon sering bertandang ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Setiap kali datang, terkadang berminggu-minggu, mereka senantiasa menginap di rumah Keluarga Wong yang berada di Jalan Sudirman, di pusat kota Balikpapan. Karena sering diinapi tamu, sang pemilik pun akhirnya, pada 1971, memutuskan untuk menyulap rumahnya menjadi losmen 12 kamar. Karena laris, hotel itu akhirnya dikembangkan menjadi hotel 3 lantai, 48 kamar, dengan nama Adika Hotel Bahtera. Sekarang, hotel ini sudah jauh lebih membesar lagi, 6 lantai, 153 kamar, dan berbintang 3. Hebatnya lagi, di belakangnya sudah hadir adiknya yang menjulang tinggi 19 lantai, dengan 184 kamar hotel bintang 4, bernama Menara Bahtera Hotel.

Keluarga Wong mengukuhkan pengelolaan kedua hotel tadi lewat PT Hotel Bahtera Jaya Abadi, perusahaan yang dibentuk pada 1992. Perusahaan ini, yang sekarang dipimpin Yohanes Johny Wong, dan juga kedua hotelnya, kerap disebut dengan nama singkat Hotel Bahtera. Dan karena kedua hotel masih satu keluarga, dan juga lokasinya memang berdekatan, para tamu hotel diperkenankan menggunakan fasilitas apapun yang ada di kedua hotel, termasuk check-in. Fasilitas yang lebih lengkap tentulah berada di Menara Bahtera Hotel, hotel yang dibangun dalam rangka penyelenggaraan PON XVII di Kalimantan Timur, 5-17 Juli 2008. Yang menjadi tamu pertama hotel yang dibangun mulai 10 Agustus 2005 ini adalah para atlet PON XVII.

Saat ini, Adika Hotel Bahtera, tercatat memiliki 193 kamar. Rinciannya: 30 kamar Standard, 85 kamar Superior, 5 kamar Deluxe, 12 Junior Suite, 10 Executive Suite, dan 1 Presidential Suite. Sedangkan adiknya, Menara Bahtera Hotel, punya 184 kamar. Rinciannya: 98 kamar Premium, 23 kamar Premium Deluxe, 6 Mayor Suite, 6 Governor Suite, dan 2 Ambassador Suite. Selain kamar hotel, di lantai 16 Menara Bahtera Hotel juga dihadirkan 26 unit apartemen.

Memiliki hotel tertinggi di Kalimantan Timur, Menara Bahtera Hotel, sang pemilik tidak menyia-nyiakan keberadaan lantai atapnya, atau lantai 20. Area yang biasa jadi helipad itu, sejak 2013, dijadikan tempat menggelar upacara 17 Agustusan. Peserta upacara mulai dari karyawan, mitra kerja, dan juga para tamu. Tapi sayang, pada 17 Agustus 2017 lalu, akibat hujan deras di pagi hari, upacara 17 Agustusan batal digelar di puncak hotel, dan dipindahkan ke Seaview Ballroom di lantai 3.