Gunung Sinabung, Kabupaten Karo

Gunung Sinabung semakin rajin meletus. Gunung tua di Kabupaten Karo ini tercatat pertama kali meletus di tahun 1600 dan kemudian pernah meletus lagi pada 1912. Amat sangat lama tak mengusik, pada 29 Agustus 2010 Gunung Sinabung beraksi lagi. Beberapa hari kemudian, 3 September 2010, letusan lebih serius terjadi: gunung berketinggian 2,460 meter itu mengepulkan asap hitam dan gelegarnya terdengar hingga radius 8 kilometer. Abu vulkanis pun menyelimuti kecamatan-kecamatan yang berada di lereng dan kaki gunung: Tiganderket, Payung, dan Naman Teran. Proses pengungsian lanta mulai berlangsung dan korban bergejala ISPA akibat hujan abu mulai memadati RSUD Kabanjahe dan tempat-tempat pengungsian.

Sejak meletus pada 2010 itu, Gunung Sinabung seolah enggan berhenti beraktivitas, meski agak mengecil. Sebagian warga Kabupaten Karo pun pulang ke rumah, sementara masih amat banyak pula yang tinggal di pengungsian. Dan akhirnya, tepat 1 Februari 2014, Gunung Sinabung kembali meletus. Kali ini, 15 orang tewas akibat guyuran debu vulkanik. 7 orang diantara korban tewas itu adalah relawan yang kebetulan sedang meninjau Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, desa yang paling parah tersiram debu vulkanik.

Berdasar hasil rapat koordinasi tadi pagi, 13 Februari 2014, Gunung Sinabung masih berstatus 'Awas' (level IV): erupsi masih berlangsung, tremor atau getaran juga masih terus terjadi, dan awan panas terus meluncur ke arah selatan. Adapun jumlah pengungsi tercatat sebanyak 33.206 orang atau 10.314 kepala keluarga.

Kalau berminat mengikuti sikon Gunung Sinabung, silakan mampir ke website Pemkab Karo, yang selalu menyajikan info terbaru dan juga tayangan 2 CCTV yang memonitor langsung sang gunung: www.karokab.go.id. Kabar-kabar official lainnya juga bisa disimak di website Badan Nasional Penanggulangan Bencana - www.bnpb.go.id.