5 Gram Coffee, Cibinong

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Peribahasa populer ini merupakan fondasi atau pijakan kehadiran kafe 5 Gram Coffee. Tentunya dengan penafsiran tersendiri, tapi tidak melenceng dari makna yang sesungguhnya. Dalam konteks kafe yang berlokasi di kawasan perkantoran Pemda Kabupaten Bogor ini, peribahasa tersebut dimaknai sebagai menghadirkan sajian minuman kopi yang berbahan baku biji kopi yang berasal dari perkebunan kopi yang ada di Kabupaten Bogor.

Kabupaten Bogor punya perkebunan kopi? Punya dan sudah sejak lama. Kalau pernah dengan istilah ''Puncak 2'', proyek gagal atau tertunda untuk menghadirkan alternatif kawasan Puncak, di kawasan itu-lah banyak bertebaran perkebunan kopi. Atau mungkin lebih enak dan lebih tepat kalau di sebut saja sebagai kebun kopi. Soalnya, kebun kopi di daratan tinggi Puncak 2 itu dimiliki oleh masyarakat setempat dan bukan perusahaan perkebunan. Atau kalau tetap mau disebut perkebunan, silakan gunakan istilah yang juga populer : perkebunan rakyat.

Kawasan ''Puncak 2'' yang jadi penghasil kopi tak lain adalah wilayah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Kecamatan dini berada di sisi timur Kabupaten Bogor. Tak kenal? Kalau pernah dengan nama Jonggol, atau Kecamatan Jonggol, Anda beruntung. Kecamatan Sukamakmur bersebelahan, di sisi utara, dengan Jonggol. Kalau dari Jakarta, Anda perlu lewat Jonggol sebelum ke Sukamakmur. Karena jadi wilayah terpinggir Kabupaten Bogor, Kecamatan Sukamakmur berbatasan langsung, di sisi selatan, dengan wilayah Kabupaten Cianjur.

Kalau bicara wilayah seukuran kecamatan, boleh jadi terlalu luas. Dan faktanya, Kecamatan Sukamakmur memang terbagi menjadi 10 desa. Dan dari 10 desa itu, yang semuanya memang punya kebun kopi, yang paling populer dan luas area kebun kopinya adalah Desa Sukawangi. Luas kebun kopi di desa yang berbatasan langung dengan wilayah Kabupaten Cianjur ini, mencapai 544 hektar dari total luas wilayah desa yang 1.700 hektar.

Kopi robusta dan arabika dari Desa Sukawangi inilah yang jadi bahan baku utama sajian kopi di kafe 5 Gram Coffee. ''Memang sudah jadi tekad kami untuk selalu menghadirkan kopi khas daerah setempat setiap kali membuka kafe 5 Gram Coffee,'' bilang Niko Putra, barista sekaligus pengelola 5 Gram Coffee, yang asal Semarang, Jawa Tengah. Sudah punya cabang di kota lain? Belum. Tapi beberapa kota lain sudah dibidik jadi lokasi kafe berikutnya, yang juga punya daerah penghasil kopi. Dan niatnya batasan wilayah penghasil kopinya tidak sebatas wilayah kabupaten, tapi provinsi. Karena itu pula 5 Gram Coffee tengah menyiapkan sajian kopi yang menggunakan kopi asal kebun kopi di Sukabumi, yang masih berada dalam wilayah Provinsi Jawa Barat.