Dinkes Kabupaten Bogor dan Bayi Mini Soleh

Tak kurang dari Camat Parung Panjang ikut menyambut ketika awal Maret lalu, Soleh Wanto --bayi mini yang lahir dengan berat 1,1 kg-- dibawa pulang ke rumah orangtuanya di Perumnas II Parung Panjang. Sayangnya, Soleh pulang dalam kondisi almarhum. Disebut bayi kurang gizi, Soleh meninggal di RSUD Cibinong, yang berada tak jauh dari Kompleks Perkantoran Pemkab Bogor, di sisi utara kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

Meninggal pada 3 Maret 2011, akibat kombinasi kurang gizi, kelainan jantung, dan infeksi paru-paru, Soleh ramai jadi berita. Dinkes Kabupaten Bogor pun mau-tak-mau harus ikut bicara. Ketika itu Dinkes tak sepakat kalau Soleh disebut bayi mini karena kurang gizi. Menurut Dinkes, Soleh itu bayi yang lahir prematur, dan wajar kalau berbadan mini. Saat meninggal, berat badannya sudah naik menjadi 2,5 kg. Sebelum ke RSUD Cibinong, Soleh pun sempat dirawat di Puskesmas Parung Panjang.

Lepas dari soal gizi buruk itu, hal lain yang menarik untud disimak adalah mengapa Soleh sampai dibawa atau dirujuk ke RSUD Cibinong, yang jaraknya dari Puskesmas Parung Panjang --kalau ditarik garis lurus sekalipun-- mencapai 32 kilometer. Padahal, kawasan tetangga Parung Panjang --BSD, Serpong, Bintaro, Lippo Karawaci, Tangerang Selatan, Depok, dll-- banyak bertebaran rumah sakit yang oke.

Mungkin ini isyarat agar Pemkab Bogor banyak-banyak membangun RSUD di bagian barat laut wilayahnya. Atau mendayagunakan potensi kesehatan swasta di sana. Atau, jangan-jangan ini isyarat lain untuk mempercepat pembentukan Kabupaten Bogor Barat. Tapi, isyarat apapaun yang terbaca, jangan lupa segerakan penyelesaian RSUD Cileungsi di timur Bogor.