Satpol PP Kabupaten Bogor

Siapa bilang Satpol PP cuma bisa gusur-menggusur. Buktinya, 2010 lalu, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor bisa menyetor Rp 3,435 miliar ke kas daerah. Uang sebanyak itu diperoleh dari retribusi yang ditarik dari para pelanggar IMB. Hebat? Bupati Bogor Rahmat Yasin pun mengakuinya. Tapi, tambah Yasin, ''Saat saya sidak ke Kantor BPT, banyak personil Satpol PP yang jadi makelar IMB. Malu-maluin itu.''

Pada 2011 ini, kata Kasatpol PP Dace Supriadi dalam perbincangannya dengan Poskota akhir Desember lalu, kantornya menargetkan bisa menyetor Rp 10 miliar, atau 3 kali lipat dari perolehan 2010. Targetnya masih sama: bangunan yang menyalhi IMB dan bangunan yang menggangu ketertiban umum. Keduanya bisa diproses untuk diselesaikan perizinannya dan menghasilkan pemasukan.

Terkait keberhasilan itu, Dace Supriadi --yang mantan Camat Cileungsi-- kini tengah berjuang agar uang tunjangan lauk-pauk anggotanya yang cuma Rp 20 ribu per hari segera dinaikkan. Juga ia minta jumlah anggotanya ditambah. Tentang hal ini, Bupati bilang sudah mengusulkan penambahan uang lauk-pauk ke DPRD. Sedangkan soal rekrutmen anggota baru, agak sulit kalau lewat jalur PNS. Ia masih cari solusi lain.

Terwujud tidaknya harapan Kasatpol PP itu, yang jelas Januari lalu Pak Bupati sudah memberi hadiah: kantor baru. Gedung Satpol PP di Jalan Aman, Kompleks Pemda Kabupaten Bogor, ini dibangun sejak pertengahan 2010 dan menelan biaya Rp 6,3 miliar. Selain kantor, gedung ini dilengkapi dengan asrama dan gymnasium, komplit dengan peralatan fitness-nya. Sebelum ini, Satpol PP menempati Gedung Pemuda, alias Gedung KNPI, yang berada di jalan Tegar Beriman, sebelah Pengadilan Negeri.