Pemerintah Kabupaten Trenggalek

Senin kemarin, 10 Juli 2017, 'Kejuaraan Bulutangkis Bupati Cup Open Se-Jawa Timur' mulai digelar di Kabupaten Trenggalek. Karena namanya 'Bupati Cup', Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak pun jadi orang yang secara resmi membuka kejuaraan itu. Itu rencananya. Pak Bupati ternyata berhalangan. Ada tugas luar kota. Para pebulutangkis kecewa? Tidak juga. Pak Bupati mengutus artis muda dan cantik kelas nasional untuk meramaikan pembukaan gelaran olahraga regional itu. Siapa? Arumi Bachsin: selebriti yang sudah jadi teman hidupnya sejak sebelum menjadi bupati Trenggalek.

Walhasil, meski bupati Trenggalek yang menjabat sejak 17 Februari 2016 itu tak hadir, acara pembukaan 'Kejuaraan Bulutangkis Bupati Cup Open Se-Jawa Timur' tetap berlangsung meriah. Arumi Bachsin, first lady Trenggalek, langsung jadi rebutan para pemain bulutangkis dan penonton untuk foto bareng dan selfie, setelah Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin membuka kejuaraan berhadiah total Rp 30 juta itu. Kejuaraan yang dituanrumahi Pengkab PBSI Trenggalek itu diikuti 800 pemain dari 94 klub bulutangkis di Jawa Timur.

Arumi Bachsin menikah dengan Emil Dardak --nama singkat bupati Trenggalek-- pada 30 Agustus 2013. Nikah muda, tepatnya. Saat menikah, artis kelahiran 19 Februari 1994 ini baru berusia 19 tahun. Alias lebih muda 10 tahun dari sang suami, yang kelahiran 20 Mei 1984. Tak perlu menunggu lama, pada 13 April 2014, Arumi Bachsin melahirkan putri pertama-nya di MRCC Siloam Hospital di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Belakangan sang putri diberi nama Lakeisha Ariestia Dardak.

Emil Elistianto Dardak, sebagaimana Arumi Bachsin, merupakan pria kelahiran Jakarta. Meski begitu, peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, ini, yang saat menikah menjabat sebagai Executive Vice President dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), memang punya darah Trenggalek. Ayahnya, Hermanto Dardak, wakil Menteri Pekerjaan Umum periode 2010-2014, asli Trenggalek. Dan sang ayah ini pula yang mengaku memang menyiapkan putranya untuk menjadi bupati Trenggalek.

Emil Dardak dan pasangannnya, Mochamad Nur Arifin, pengusaha muda pemilik perusahaan bus pariwisata PT Aam Trans Aman dan Amanah, maju dan menang Pilkada Serentak 2015 yang berlangsung pada 9 Desember 2015. Pasangan ini didukung koalisi tujuh partai politik: PDIP, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Menjelang pilkada, pasangan ini sudah melaporkan kekayaan pribadinya. Emil Dardak punya kekayaan Rp 6,9 miliar, plus 20 ribu dolar AS. Sedangkan Mohammad Nur Arifin punya Rp 3,1 miliar. Pasangan ini akhirnya dilantik pada 17 Februari 2014 di Gedung Grahadi, Surabaya. Usai pelantikan, Gus Ipin --panggilan Mochammad Nur Arifin-- juga dianugerahi Rekor MURI sebagai wakil bupati termuda.

Arumi Bachsin sendiri sekarang sudah berhenti dari dunia artis. Ia pun tinggal di Trenggalek bersama sang suami. Bahkan, ''Dari masa kampanye, saya sudah di Trenggalek, bilang Arumi. Dengan tinggal di Trenggalek, ia pun jadi bisa menjalakan perannya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek; jabatan yang resmi disandangnya setelah dilantik di hari yang sama dengan pelantikan Emil Dardak sebagai bupati. Juga, Arumi Bachsin ingin membesarkan anak keduanya, Alkeinan Mahsyir Putro Dardak, yang lahir sebulan sebelum pilkada serentak, 16 November 2015. Lahir di Trenggalek? Tidak. Meski saat hamil sibuk kampanye di Trenggalek, Arumi memutuskan untuk melahirkan di RSIA Kendangsari di Surabaya.

Arumi Bachsin tak yakin dengan kualitas rumah bersalin di Trenggalek? Soal ini, Emil Dardak yang angkat bicara. Katanya, Arumi perlu lahiran di Surabaya agar dekat dengan bandara internasional. Syarat dukun? Bukan. Hal itu dilakukan agar sel punca, atau stem cell, atau darah tali pusar sang bayi, bisa segera diterbangkan ke luar negeri, untuk disimpang di bank sel punca. Mengapa ke luar negeri? Di Jakarta dan Surabaya 'kan banyak cord blood bank? Kata Emil, ia tak ingin kecolongan lagi. Ia dulu sudah gagal mem-bank-an darah tali pusar anak pertamanya.