Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah

Bung Karno memprediksi bahwa kota Ambon suatu saat akan amat padat penduduknya. Karena itu ia pernah berpesan, kalau hendak mencari kota penggganti, pilihlah kota Masohi. Hal itu dia sampaikan saat pada 3 November 1957 meletakkan batu pertama pembangunan Kota Masohi sebagai ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Ketika Presiden Megawati melawat ke Maluku pada Maret 2010, ia pun sempat bertanya soal 'wasiat' Bung Karno itu. Tahun lalu, suara-suara pemindahan ibukota Maluku dari Ambon ke Masohi juga terdengar lagi. Bahkan Pemprov Maluku sudah menyiapkan lahan seluas 110 hektar di Desa Makariki, Kecamatan Amahai. Namun sampai sekarang ibukota Maluku masih bertahan di Ambon.

Maluku Tengah sendiri terbentuk beberapa tahun sebelum Kota Masohi didirikan. Ia lahir lewat PP No. 53 tahun 1952, yang membubarkan Daerah Maluku Selatan dan membagi dua wilayahnya --minus Ambon-- menjadi Maluku Tengah dan Maluku Tenggara. Pembentukan Maluku Tengah itu --dan juga Maluku Tenggara, Maluku Utara, dan Kota Ambon-- kemudian dipertegas lagi lewat UU No. 60 tahun 1958. Undang-undang menetapkan pula Amahai sebagai ibukota Maluku Tengah. Kota Masohi pun, yang masuk wilayah Amahai, lantas dibangun.

Sebagai kabupaten, sarana transportasi di Maluku Tengah terbilang memadai. Kabupaten ini punya 2 bandar udara: Bandara Amahi dan Bandara Bandanaira. Sedangkan pelabuhan lautnya ada 4: Pelabuhan Amahai, Pelabuhan Tulehu, Pelabuhan Wahai, dan Pelabuhan Waisarisa.

1. Amahai
   
2. Teon Nila Serua
   
3. Seram Utara
   
4. Banda
   
5. Tehoru
   
6. Saparua
   
7. Pulau Haruku
   
8. Nusalaut
   
9. Salahutu
   
10. Leihitu
    
11. Masohi
    
12. Leihitu Barat
    
13. Seram Utara Barat