Cihampelas: Dari Sentra Jeans ke Gurita Kagum Hotel
Siapa tak kenal Sentra Jeans Cihampelas. Mulai muncul pada 1987, pusat belanja celana dan busana jeans ini terus eksis hingga sekarang. Sebagian orang menganggap pesonanya sudah pudar. Sebagian lagi amat yakin prospeknya masih luar biasa. Pemerintah Kota Bandung termasuk yang yakin, dan menjadikannya salah satu dari 7 sentra wisata bisnis yang akan dioptimalkan pada 2013. Dan yang pasti juga yakin tentulah Kagum Group: konglomerasi bisnis yang besar dari Cihampelas berkat kesuksesannya menghadirkan belasan toko jeans bernuansa superhero: Superman, Spiderman, Batman, Hulk, Rambo, dkk.
Rentetan toko jeans bernuansa superhero memang tak termasuk dalam barisan pelopor toko jeans di Jalan Cihampelas, Bandung. Jaringan toko milik Henry Husada, pengusaha etnis Tionghoa, itu baru hadir pada 1991 lewat toko jeans pertama bernama Korek Api. Adapun yang termasuk barisan awal adalah toko Sapu Lidi dan IBC. Dan sejak era awal itu, aneka toko jeans di sana terus hadir dengan tampilan unik ala Dunia Fantasy: mulai dari bangunan berdesain perahu, pesawat, sampai yang bersosok superhero ala jaringan toko Korek Api. Jumlah pasti toko jeans yang bertebaran di sana tidaklah begitu jelas. Mungkin sampai ratusan. Yang pasti, keluarga besar Korek Api --yang kini menyebut diri sebagai Kagum Group, singkatan dari 'Korek Api Guna Mandiri'-- punya tak kurang dari 16 toko jeans dan factory outlet di Cihampelas. Adapun toko jeans yang tercatat sudah gulung tikar antara lain Ultraman, Maharani, dan Kupu-kupu.
Sentra Jeans Cihampelas menikmati masa keemasan lumayan panjang. Setidaknya sepanjang dasawarsa 1990-an. Di masa jaya itu, konon satu toko bisa bisa mendapatkan omzet Rp 200 juta. Di penghujung 2011, omzet sudah turun hingga Rp 25 juta, kata Sugianto Nangolah, mantan pedagang kaki lima yang sekarang punya 6 toko jeans dan busana di Jalan Cihampelas dan Padjajaran. Selain sebagai pengusaha, sosok yang satu ini sekarang juga jadi anggota Komisi I DPRD Jawa Barat dari Partai Demokrat (2009-2014).
Berlalunya masa keemasan toko jeans tak lain lantaran mulai datangya era factory outlet (FO) di Bandung. Dimulai dari kawasan Cihampelas pula, FO lantas menebar ke Jalan Riau, Juanda (Dago), dan akhirnya seantero Bandung. Siapa yang berjaya di era FO? Ternyata Henry Husada dan Kagum Group juga. Henry sendiri lebih suka menyebut jaringan toko jeansnya di Cihampelas sebagai FO. Totalnya, Hendry punya tak kurang dari 24 factory outlet yang tersebar di Cihampelas, Riau, dan Dago. Ada juga yang menyebut angka 33 outlet fesyen dan FO. Walhasil, Henry Husada pun kini kerap disebut sebagai Raja FO.
Peta & Citra Satelit
Revitalisasi Cihampelas
Lima tahun sudah berlalu dan semua sentra industri itu masih terus berkibar. Maka, pada 2012 ini, Pemkot Bandung kembali mencanangkan program revitalisasi. Akan dimulai pada 2013, program revalitasi itu diperluas menjadi revitalisasi 7 sentra industri. Kelima sentra industri yang sudah direvalitasi pada 2007 kembali masuk program revitalisasi yang baru. Adapun dua sentra industri yang baru masuk dalam daftar adalah Sentra Industri Tahu & Tempe Cibuntu dan Sentra Industri Boneka Sukamulya (Sukajadi).
Satu Kota Banyak Sentra Industri
Sentra industri di Bandung:
- Sentra Industri Rajut Binongjati
- Sentra Industri Rajut Margasari
- Sentra Industri Pakaian Bayi Hantap
- Sentra Industri Pakaian Anak Pagarsih
- Sentra Industri Tas Kebon Lega
- Sentra Industri Jeans Cihamplelas
- Sentra Industri Pakaian Jadi Cigondewah
- Sentra Industri Produk Tekstil Cigondewah
- Sentra Industri Sepatu Cibaduyut
- Sentra Industri Sablon Kaos Suci
- Sentra Industri Telur Asin Derwati
- Sentra Industri Ikan Pindang Cijaura
- Sentra Industri Opak Cigondewah
- Sentra Industri Roti Kopo
- Sentra Industri Tahu Cibuntu
- Sentra Industri Tempe dan Oncom Situ Saeur
- Sentra Industri Gorengan Tempe Leuwi Panjang
- Sentra Industri Kerupuk Palembang Madesa
- Sentra Industri Boneka Warung Muncang
- Sentra Industri Boneka Sukamulya
- Sentra Industri Knalpot Sadakeling
- Sentra Industri Suku Cadang Kiaracondong
- Sentra Industri Oven Cimindi
- Sentra Industri Sikat dan Sapu Cibiru
- Sentra Industri Kasur Cigondewah
- Sentra Industri Peralatan Dapur Warung Muncang
- Sentra Industri Percetakan Pagarsih
- Sentra Industri Bengkel Las & Bubut Jalan Bogor
- Sentra Industri Las Ketok Karasak
- Sentra Industri Kusen Astana Anyar
Korek Api ala Kagum Group
Sekedar info: sedari dulu, entah kapan persisnya, Jalan Cihampelas memang jalan satu jalur, dari arah utara ke selatan. Arus jalan sebaliknya, selatan-utara, menggunakan jalan yang sejajar di sebelah timurnya (sebelah kiri kalau di peta): Jalan Cipaganti.
Kepindahan ke toko di sisi kiri Jalan Cihampelas ternyata memang membawa sukses. Satu demi satu, toko jeans milik Henry terus bertambah, baik membangun dari awal maupun mengakuisisi toko lain. Agar tampil beda, Henry mendekor tokonya dengan tampilan sosok superhero dari dunia komik: Superman, Spiderman, Batman, Hulk, Ironman, dan Super Rambo.
Toko jeans dan kaos Batman menempati bangunan yang sama dengan Korek Api Jeans. Oktober 2011, Korek Api Jeans kedatangan tamu tak diundang. Pada pukul 8 pagi, sejumlah maling mampir dan menggondol pakaian dan celana jeans yang ada di toko. Ditaksir, jumlah kerugian mencapai Rp 200 juta.
Ketika pada pertengahan 1990-an hingga awal tahun 2000 kota Bandung mulai dilanda demam factory outlet (FO), Henry juga tak mau ketinggalan. Ia membuka sejumlah FO di Cihampelas dan kasasan FO utama lainnya: Jalan Riau (RE Martadinata) dan Jalan Dago (Juanda). Ia sendiri lebih senang menyebut semua tokonya --termasuk toko jeans-- sebagai FO. Walhasil, total FO-nya, dalam perbincangan dengan majalah Marketing, ada 24 buah. Atau mungkin lebih banyak lagi karena dalam obrolannya dengan Seputar Indonesia, ia menyebut punya 26 outlet fesyen dan 7 FO. Dan pada tahun 2000 pula, Henry secara resmi membentuk Kagum Group untuk menyatukan seluruh FO-nya. Nama 'Kagum' merupakan singkatan dari nama perusahaannya PT Korek Api Guna Mandiri.
Pada 2005, Konferensi Asia Afrika kembali digelar di Bandung. Jika pemerintah menyongsongnya dengan persiapan konferensi dan penyelesaian jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang), Kagum Group sibuk menyiapkan bisnis barunya: perhotelan. Maka pada 2005 pun hotel pertama Kagum Group dibuka dan suksess: Hotel Grand Serela di Jalan RE Martadinata.
Di tahun-tahun berikutnya, nama Kagum Group makin terdengar nyaring lantaran satu demi satu hotel terus dihadirkan. Sekarang, Kagum Group tercatat memiliki 9 hotel di Bandung, 4 di Bali, dan 1 di Klaten. Juga karena menghadirkan 4 apartemen di Bandung dan 1 di Jakarta. Belakangan, untuk menjemput wisatawan Malaysia ke Badung, Kagum Group juga membeli pesawat dan mendirikan Heritage Air. Perusahaan penerbangan charter ini melayani rute Bandung–Malaka dan Bandung-Kuala Trengganu, tiga kali seminggu.
Sejak 2010, Henry Husada tak lagi sendirian mengurus kerajaan jeans, FO, dan hotelnya. Ia mengandeng dua bidadari untuk ikut mengelola. Siapa? Ternyata, dua orang putrinya: Rena Luciani Husada & Resti Stephanie Husada. Sang kakak, Rena, kebagian tugas mengelola hotel, sementara sang adik menangani bisnis jeans, FO, dan fashion lainnya.
Link: www.kagum-hotel.com
Berita Kota Bandung
- Wakil Wali Kota Bandung Sembuh dari Virus Corona
- Genap 100 Tahun, Gedung Sate Punya Wajah Baru
- Pabrik AMDK Le Minerale di Pandeglang Tolok Ukur Masuknya Investor Lain
- Presiden Jokowi Blusukan ke BIP Lihat Produk Asli Bandung
- Presiden Jokowi: Teras Cihampelas Perlu Ditiru Kota Lain
- Peran Bandara Husein Sastranegara Akan Digantikan Bandara Kertajati
- Pemkot Bandung Resmikan Skywalk Cihampelas - Teras Cihampelas
- Pembangunan Skywalk, Jalan Cihampelas Ditutup Selama 12 Jam
- Pemkot Bandung Mulai Bangun Skywalk Cihampelas
- Lapas Banceuy Bandung Ricuh, Bangunan Terbakar
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.