Pelabuhan Perikanan Muara Angke
Siapa tak kenal Pelabuhan Pelabuhan Perikanan Muara Angke. Rasanya semua koran dan media online pernah mengulas aspek kuliner pelabuhan ini. Terlebih pasca krismon 1998, saat bisnis kuliner semakin menjamur dan booming. Kepopuleran ini tak lepas dari kehadiran area restoran bernuansa ikan di sana, alias Pujaseri (Pusat Jajan Serba Ikan). Restoran di sana bukan restoran biasa, tapi restoran 'tempat membakar' atau 'tempat memasak' ikan. Ikannya silakan dibeli sendiri di pasar ikan yang juga berada di --nama lengkapnya-- Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke. Cara belinya pun bagaikan petualangan tersendiri. Bukan berpetualang karena mesti lihai menawar harga, melainkan karena pembeli harus --kalau malam hari dan pas bulan purnama-- mengarungi genangan air laut yang selalu 'pasang naik' dan menggenangi area pasar ikan setinggi lutut atau lebih. Ikan dan makhluk laut lainnya yang telah dibeli itu lantas diserahkan ke pengelola restoran untuk dimasak dengan beragam rasa.
Berbeda dari tetangganya, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Pelabuhan Perikanan Muara Angke tergolong pelabuhan perikanan tradisional. Istilah resminya: Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), sekelas di atas pelabuhan ikan yang lebih kecil, Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Jika PPS Nizam Zachman merupakan barang milik negara (pemerintah pusat), Pelabuhan Perikanan Muara Angke merupakan pelabuhan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain pelabuhan ini, Pemprov DKI masih punya 5 pelabuhan ikan lain: TPI Cilincing, TPI Kali Baru (di Kecamatan Cilincing juga, tapi beda kelurahan), TPI Kamal Muara (di perbatasan dengan Tangerang), TPI Cakung, dan PPI Pulau Pramuka.
Pelabuhan Perikanan Muara Angke semula hanyalah pelabuhan ikan biasa. Baru pada era Gubernur Ali Sadikin, 1977, pelabuhan ini diformalkan sekaligus dijadikan pelabuhan sentral bagi seluruh aktivitas perikanan laut di Jakarta. Upaya sentralisasi itu tak sepenuhnya berjalan: pelabuhan ikan lain yang ada di Jakarta tetap eksis dan kini menjadi TPI. Meski begitu, Pelabuhan Perikanan Muara Angke tetap menjadi pelabuhan perikanan terbesar milik Pemprov DKI.
Pelabuhan Perikanan Muara Angke merupakan pelabuhan perikanan terpadu. Selain tempat sandar kapal ikan (PPI), di pelabuhan ini juga terdapat area TPI, pasar grosir ikan, pengolahan hasil perikanan tradisional (PHPT, area industri ikan asin, trasi, baso ikan, tepung ikan, dll), dan --tentunya-- area unit pengolahan ikan (penyiapan ikan segar untuk ekspor dan distribusi dalam negeri). Dan seperti yang diceritakan di awal, di sana terdapat berbagai restoran yang kini menjadi tempat favorit para pecinta kuliner seafood. Secara keseluruhan, kawasan Pelabuhan Muara Angke luas awalnya sekitar 62 hektar. Seiring perjalanan waktu, dan setelah lewat berbagai proyek reklamasi, luasnya kini mencapai 71,7 hektar.
Peta & Citra Satelit
TPI Muara Angke
Dinas Kelautan dan Pertanian
Pemprov DKI Jakarta
Jalan Dermaga No. 1
Kampung Muara Angke
Kelurahan Peluit
Kecamatan Penjaringan
Jakarta Utara
Tel: 021-66605383
Website: www.muara-angke.com
Website lama: www.muaraangke.net
Dinas Kelautan dan Pertanian
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Jalan Gunung Sahari No. 11
Jakarta Pusat
Website: www.dkpjakarta.web.id
Menuju Pelabuhan Higienis
Sang adik baru ini dikelola Dinas Perhubungan DKI Jakarta, sementara pelabuhan perikanan berada di bawah kendali dikelola Dinas Kelautan dan Pertanian (notes: Pertanian, bukan Perikanan). Agar tak rancu, nama sang adik kini mulai dipopulerkan dengan sebutan Pelabuhan Kali Adem, merujuk nama kampung nelayan tempat keberadaannya. Sedangkan sang kakak berada di kampung nelayan Muara Angke. Meski begitu, keduanya sama-sama masih satu kelurahan: Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Sang kakak sendiri hingga kini terus berbenah. Oktober lalu, kabar penggusuran di Muara Angke sudah mulai terdengar. Penggusuran ini dilakukan dalam rangka memperluas area pasar grosir. Sang pengelola, Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (UPT PKPP & PPI), punya niat memperluas kapasitas pasar grosir dari 800 lapak menjadi 2.000 lapak. Juga sekaligus meningkatkan Pelabuhan Perikanan Muara Angke menjadi pelabuhan yang saniter dan higienis.
Pemprov DKI pun punya niatan besar lain terkait Pelabuhan Perikanan Muara Angke. Saat membuka 'Festival Pesisir' di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Juli 2012, Gubernur Fauzi Bowo mencanangkan pelabuhan Perikanan Muara Angke sebagai salah satu dari ''12 jalur wisata pesisir' unggulan DKI Jakarta. Obyek wisata pesisir lainya adalah Kampung Luar Batang (Masjid Luar Batang dkk), Taman Suaka Margasatwa Angke, Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Bahtera Jaya Yacht Club, sentra belanja Mangga Dua, Taman Impian Jaya Ancol, Stasiun Kereta Api Tanjung Priuk, Cagar Budaya Marunda, Jakarta Islamic Centre (eks-Lokalisasi Kramat Tunggak), Kampung Tugu, dan sentra belanja Kelapa Gading.
Berita Jakarta Utara
- Muara Angke Bakal Jadi Pelabuhan Pariwisata
- 83 Rumah Instan Dibangun di Cilincing
- Swiss-Belhotel Kelapa Gading Terbakar, Dua Tewas
- KKP akan Kembangkan Pelelangan Ikan Muara Baru
- Mundur Jadi Wali Kota Jakarta Utara, Ini Penjelasan Rustam
- Jaya Ancol Bangun Kawasan Rekreasi Pulau K
- Foke: Buka Minimarket Baru di Jakarta Tetap Dilarang!
- Foke Targetkan PD Pasar Jaya Retail Terbesar di DKI
- Bang Fauzi Resmikan Pelabuhan Muara Angke
- Foke Resmikan Pelabuhan Penumpang Muara Angke di Penjaringan
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.