Pemerintah Kabupaten Melawi

Ketika ribut-ribut pembangunan PLTN, nama Kabupaten Melawi biasanya selalu dibawa-bawa. Bisa begitu karena sejak 1973, Batan memang sudah menjalankan 'proyek rahasia' di sana, bersama Komisi Energi Atom dan Energi Alternatif Prancis (CEA). Adapun resminya, Batan melakukan eksplorasi cadangan uranium dan plutonium di Desa Kalan, Kecamatan Ella Hilir, sekitar 90 kilometer dari Nangapinoh, ibukota Melawi. Karena adanya potensi uranium, dan juga plutonium, maka wajar kalau Melawi kerap disebut calon lokasi PLTN.

Keberadan 'proyek rahasia' itu juga diungkap pada 2008, saat Kepala Batan bertandang ke kantor Bupati Melawi. Ketika itu Bupati Melawi Suman Kurik berharap Batan mau bercerita soal kiprah Batan di kabupatennya selama 30-40 tahun terakhir, karena banyak masyarakat Melawi yang belum tahu. Kepala Batan Hudi Hastowo pun lantas menjelaskan bahwa meski sudah puluhan tahun, kiprah Batan di Melawi masih sebatas eksplorasi. Belum sampai tahap melakukan penambangan uranium. Dan meskipun sudah dibangun sejumlah terowongan, terowongan-terowongan itu dipakai untuk mengakses titik pengambilan sampel.

Kabupaten Melawi terbentuk sebagai pemekaran Kabupaten Sintang lewat UU No. 34 tahun 2003. Undang-undang ini juga membentuk tetangganya, Kabupaten Sekadau, sebagai pemekaran Kabupaten Sanggau. Tahun ini, Bupati Melawi niatnya menempati kantor barunya yang sudah dibangun denagn biaya Rp 40 miliar sejak 2006. Sayang, Desember lalu Kejaksaan Negeri Sintang --kabupaten induk-- mengumumkan dimulainya investigasi kemungkinan penyimpangan pada proyek kantor bupati. Walhasil, pekerjaan finishing yang sedang dilakukan pun terpaksa dihentikan dan gedung belum bisa ditempati sampai sekarang.

1. Sokan
   
2. Tanah Pinoh
   
3. Belimbing
   
4. Belimbing Hulu
   
5. Sayan
   
6. Nanga Pinoh
   
7. Ella Hilir
   
8. Menukung
   
9. Pinoh Utara
   
10. Pinoh Selatan
    
11. Pinoh Barat