//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

The Rinra Makassar Hotel, Kota Makassar

Kamis, 24 Agustus 2017 11:02:44
photo: the rinra makassar / tribun timur / youtube

Setelah melepas kepemilikan di Aryaduta Hotel Makassar kepada Lippo Group, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akhirnya punya hotel lagi. The Rinra Makassar Hotel, namanya. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meresmikan hotel 15 lantai di kawasan Tanjung Bunga itu pada 20 Juli 2017. Berbintang 5, The Rinra Makassar merupakah hotel BOT (built-operate-transfer) antara Pemprov Sulsel dengan Phinisi Hospitality, kelompok usaha perhotelan asal Makassar. Pemprov Sulsel berperan sebagai penyedia lahan 3 hektar, yang lokasinya berada di kompleks Celebes Convention Center, yang kebetulan juga dimilik Pemprov Sulsel.

The Rinra Makassar Hotel hadir dengan 175 kamar yang punya banyak kelas. Mulai dari kamar Deluxe yang luasnya 28 meter persegi, kamar Premier (29 meter persegi, plus balkon 24 meter persegi), Prestige Suite (70 meter persegi, plus balkon 24 meter persegi), Oceana Suite (93 meter persegi, plus balkon 40 meter persegi), Pavilion Suite (140 meter persegi, plus balkon 70 meter persegi), hingga kamar termewah, Phinisi Royal Suite, yang luasnya 200 meter persegi dan punya balkon seluas 100 meter persegi. Sedangkan untuk layanan konvensi, hotel ini hanya punya 3 ruang pertemuan kecil, yang kapasitasnya hanya untuk 12 hingga 40 orang. Layanan konvensi tak diutamakan karena hotel ini berada di tengah Celebes Convention Center.

The Rinra Makassar Hotel mulai dibangun pada 5 Juli 2013, yang ditandai dengan ground-breaking oleh Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Saat itu, hotel yang dibangun hendak dinamai Grand Rinra Hotel dan jumlah kamarnya direncanakan sebanyak 222 kamar. Dikerjakan konstruksinya oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (persero), hotel itu ditargetkan selesai dalam waktu 1,5 tahun, dan bisa beroperasi pada Desember 2014. Target ini terbukti tidak tercapai. Ketika bersama Gubernusr Sulsel melakukan topping-off pada 1 Juli 2015, Anggiat Sinaga, direktur utama Phinisi Hospitality, dengan optimis bilang kalau The Rinra Hotel bisa mulai menerima tamu pada akhir tahun. Target ini lagi-lagi tidak tercapai.

Tak diketahui apa penyebab pembangunan The Rinra Makassar bisa molor panjang. Yang jelas, 20 Juli 2017, Gubernur Syahrul Yasin Limpo akhirnya bisa meresmikan hotel yang akhirnya hanya punya 175 kamar itu. Dan hebatnya, yang hadir di sana bukan hanya hotel, tapi juga Phinisi Point Mall, yang berada di area bawah hotel. Hingga April 2017 lalu, DPRD Sulsel masih mempertanyakan kehadiran mall karena tidak tertuang dalam perjanjian BOT. Tentang hal ini, Pemprov Sulsel dengan enteng menjawab kalau mall itu tergolong sebagai sarana dan prasarana hotel, sebagaimana tertuang dalam perjanjian BOT.

Phinisi Hospitality, sebagai mitra BOT, bukan pemain baru di dunia perhotelan. Bernama legal PT Makassar Phinisi Seaside Hotel, Phinisi Hospitality merupakan holding usaha perhotelan milik Wilianto Tanta, pengusaha sukses di Makassar dan Sulawesi Selatan. Kelompok usaha ini juga biasa dikenal dengan sebutan Grand Clarion Group. Hotel yang sudah lebih dulu dimilikinya antara antara lain Grand Clarion Makassar, Grand Clarion Kendari, dan Quality Plaza Hotel Makassar. Selain mengelola hotel milik sendiri, perusahaan ini juga mengelola hotel milik mitra bisnisnya, semisal Avira Hotel dan Grand Celino Hotel.

Perjanjian BOT (built-operate-transfer) The Rinra Hotel Makassar berlaku untuk jangka waktu 30 tahun. Dalam perjanjian itu, aset tanah milik Pemprov Sulsel dinilai seharga Rp 56,6 miliar dan disetarakan dengan saham hotel sebesar 19,45 persen, yang kemudian dibulatkan jadi 20 persen. Adapun nilai investasi keseluruhan pembangunan hotel, termasuk tanah, ditetapkan sebesar Rp 290,9 miliar. Setelah dikurangi harga tanah tadi, maka dana pembangunan yang dibutuhkan, atau yang ditanggung Phinisi Hospitality, sebesar Rp 234,3 miliar. Jika disetarakan menjadi saham nilainya sama dengan 80 persen. Kelak keuntungan usaha The Rinra Hotel akan dibagi sesuai prosentase saham tadi.

Nama sang hotel, The Rinra Makassar Hotel, sedari awal disebut-sebut dipetik dari nama putra Gubernur Syahrul Yasin Limpo: Rinra Sujiwa Syahrul Putra. Atau lebih tepatnya untuk mengenang sang anak. Rinra --nama panggilannya-- meninggal dunia pada 31 Januari 2011, saat kuliah di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tentang nama ini, pengelola hotel tak menampik dan tak juga menyangkal. Meski begitu, saat peresmian hotel, CEO Phinisi Hospitality Anggita Sinaga merasa perlu pula menjelaskan asal-usul nama sang hotel. Katanya, nama itu merupakan saran dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel H Jufri Rahman. Adapun maknanya, dalam bahasa Makassar, Rinra berarti api yang berkobar atau cahaya yang menyala, yang punya kekuatan magis untuk senantiasa bergerak ke depan meraih kemajuan. Ia pun lantas mengutarakan harapan agar sang hotel bisa menjadi 'Rinra' bagi kemajuan Sulawesi Selatan.

Peta & Citra Satelit

Hotel Makassar

The Rinra Makassar Hotel
Jl. MetroTanjung Bunga No.2
Kelurahan Panambungan
Kecamatan Mariso
Kota Makassar
Sulawesi Selatan

Tel: 0411-3663222
Fax: 0411-8122888

Website: www.therinra.com

Phinisi Hospitality - www.phinisihospitality.com