Ritma Guest House Syariah, Kabupaten Banyuwangi

Ditanya surat nikah ketika masuk hotel syariah sudah biasa. Masalahnya, bagaimana kalau statusnya nikah siri? Ritma Guest House Syariah punya solusi sederhana. Mereka dipersilakan menunjukan foto peresmian mereka saat melangsungkan pernikahan siri, atau keterangan lain yang menunjukkan status nikah non-KUA. Kalau tetap tak bisa menunjukkan kemuhrimannya, dan tetep ingin menginap di situ, mereka dipersilakan menginap di kamar yang berbeda. Metode serupa juga biasa diterapkan kepada pasangan tamu asing, yang kerap menggunakan alasan sudah tunangan tapi belum menikah.

Ritma Guest House Syariah terbilang penginapan atau hotel pendatang baru di Kabupaten Banyuwangi. Hotel ini mulai menerima tamu pada Februari 2017. Bangunan hotel semula adalah rumah tua bergaya kolonial yang diwarisi keluarganya dari nenek yang meninggal dunia pada 2003. Sempat jadi rumah tak terurus, oleh salah seorang cucu nenek, Ritma Nindita, alumni Psikologi Bisnis sebuah PTS di Kota Malang, rumah di pusat kota Banyuwangi ini akhirnya diputuskan untuk direnovasi. Atau lebih tepatnya dibangun total dari awal, seperti bisa disimak di foto rekaman Google Street View pada Mei 2015 (lihat foto bawah). Dari semula hanya punya 4 kamar, bangunan baru yang dibiarkan tetap bergaya klasik jadi punya 9 kamar hotel yang punya kamar mandi sendiri-sendiri, plus teras kecil.

Ketika berbincang-bincang dengan CNN Indonesia pada pertengahan Juni 2017, Ritma Nandini mengaku gembira dengan kinerja hotelnya. Guesthouse-nya tak pernah sepi tamu. ''Awalnya bikin guest house karena ingin punya usaha yang bisa dikelola dari rumah, tapi sekarang malah tidak bisa santai..hahaha… Alhamdulillah,'' bilang perempuan yang mengabadikan namanya sebagai nama guesthouse. Pada periode awal itu, kamar hotel ditawarkan dengan harga Rp 175 ribu sampai Rp 265 ribu per malam. Sekarang, kalau mau lihat di website reservasi hotel, tarif hotel non-smoking ini sudah naik sedikit.

Hadir dengan konsep syariah tentu punya konsekuensi tersendiri. Terlebih karena hotel mili Ritma lebih banyak dipasarkan secara online lewat media sosial dan reservasi online. ''Dari 10 tamu, biasanya 7 tamu langsung membatalkan pesanan begitu tahu ada aturan ini... hahaha,'' bilang Ritma, yang kelihatannya suka tertawa, merujuk aturan syariah yang kerap harus ditegaskan lagi kepada para calon tamu yang melakukan booking. Sedangkan tamu yang datang langsung, kata perempuan yang terinspirasi kesyariahan jaringan Hotel Sofyan ini, Biasanya karena sudah ada label guest house syariah, para tamu sudah ter-filter sendiri.''