Tamansari Hive Office Park, DI Panjaitan, Jakarta Timur

Pak Harto, di alam kubur sana, mungkin tersenyum kalau melihat apa yang dilakukan PT Bina Karya (persero), salah satu BUMN di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Soalnya dulu, 11 Juli 1981, beliau lah yang meneken PP Nomor 22 tahun 1981, yang menyerahkan lahan milik Departemen Pekerjaan Umum di Jalan DI Panjaitan Kavling 2 kepada PT Bina Karya (Persero), sebagai tambahan penyertaan modal negara. Oleh yang menerima, lahan itu dibangunkan kantor sederhana dan dijadikan kantor pusat. Sekarang kantor itu sudah menjulang 13 lantai, diberi label Tamansari Hive Office Park, dan dipasarkan sebagai perkantoran strata-title. Ini artinya PT Bina Karya (Persero) sukses mengolah modal yang dulu diberikan Pak Harto?

Tidak seperti BUMN Karya atau BUMN ke-PU-an lainnya, PT Bina Karya (Persero) boleh jadi tidak terlalu populer. Maklum, karyanya tak bisa terlihat secara kasat mata seperti gedung-gedung yang dibangun PT Wijaya Karya Tbk ataupun PT Waskita Karya yang sudah memadati kawasan perempatan Cawang, di pangkal Jalan DI Panjaitan. Ini karena lahan bisnis yang ditekuni perusahaan yang berubah dari PN menjadi Persero pada 1970 ini memang bukan konstruksi fisik. Bisnisnya adalah konsultan teknik: perencanaan gedung, perenanaan jalan, desain bendungan, manajemen konstruksi, pengawasan proyek, dan sebangsanya.

Bagaimana ceritanya sampai PT Bina Karya (Persero) jadi pengembang properti? Dia tidak main properti. Saudara dekatnya lah, sesama BUMN Karya, yang mencoleknya untuk mendayagunakan lahan di Jalan DI Panjaitan Kavling 2. Siapa? PT Waskita Karya Tbk, yang membangun Dafam Teraskita Hotel di titik awal Jalan DI Panjaitan (Kavling 1)? Bukan. Yang mencoleknya adalah saudaranya yang berada di sisi lahannya yang lain. Saudara yang sudah sukses membangun apartemen dan condotel di DI Panjaitan Kavling 3 dan 4 ini adalah PT Wijaya Karya Realty, anak perusahaan PT Wijaya Karya Tbk. Perusahaan bernama gaul Wika Realty ini dikenal gemar melabeli semua proyeknya dengan nama 'Tamansari'. Walhasil, gedung perkantoran 13 lantai, plus 3 basement, di DI Panjaitan Kavling 2 itu, yang tampil mencolok dengan polesan pita merah setinggi gedung, dinamai Tamansari Hive Office Park.

Nama Tamansari Hive sendiri sudah dipakai untuk kompleks terpadu yang ada di DI Panjaitan Kavling 3 dan 4: apartemen, kondotel, dan pertokoan setinggi 19 lantai, plus 3 basement. Apartemennya sudah mulai diserahkan ke konsumen pada April 2014. Kondotelnya, alias kondominium dan hotel yang berbintang 4, yang diberinama Best Western Premier The Hive, karena dikelola Best Western International Inc, mulai beroperasi dua bulan kemudian: Juni 2014.

Meski disebut kompleks terpadu, Tamansari Hive belum benar-benar terpadu karena belum ada perkantoran. Mungkin karena itulah lantas tetangganya dicolek untuk merelakan lahannya disulap menjadi gedung perkantoran. Rencana kehadiran Tamansari Hive Office Park sudah didengungkan sejak awal 2014. Dan sekarang sosoknya sudah kelihatan. Dan meskipun belum selesai, Januari 2016 lalu Wika Realty bilang kalau perkantoran strata-title (untuk dimiliki, bukan disewa) itu sudah mendatangkan penghasilan Rp 172 miliar.