Kompor Cawang: Pilih Bersumbu atau Disembur Gas

Kompor minyak tanah perlahan tapi pasti kian jadi dinosaurus. Walhasil, kompor antik itu pun di 'kawasan industri' kompor Cawang, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, sudah sukar dijumpai. Para pengrajin kompor di sana kini bergelut dengan oven kue, oven berbahan bakar gas, dandang, kaleng kueh, dan alat dapur non minyak tanah lainnya. Juga, tangki sepeda motor.

Bisa dikatakan, pembeli kini tak lagi mencari kompor ke Cawang. Sebagian besar khusus datang untuk membeli oven, langseng, dandang, toples, loyang, dan piranti memasak lainnya. Apalagi harga di sini memang terbilang miring dan kualitas sudah kesohor.

Oven kue, misalnya, dengan uang Rp210 ribu, pembeli sudah bisa membawa pulang oven tiga rak berukuran 50 cm x 50 cm. Tak hanya itu saja. Penjual masih memberi bonus berupa tiga buah loyang.

Bagi penyuka wadah-wadah lucu, pusat kompor Cawang adalah tempat yang pas. Di sini kaleng kue jadul berbahan seng, tampil dengan seronoknya. Pengrajin tak ragu memolesnya dengan warna-warna menohok mata, merah cabe, hijau, kuning, biru, ungu, hingga merah muda.

Ukuran?. Bukan masalah, mulai dari yang imut hingga ukuran kaleng krupuk tersedia komplit. Kaleng kue paling kecil dihargai Rp7.500 dan Rp40 ribu untuk kaleng besar.