Giordano, Margocity, Kota Depok

Dalam konteks keindonesiaan, Giordano terkesan sebagai nama cowok. Kalau untuk cewek, nama yang lazim tentunya Giordani. Mungkinkah Giordano dan Giordani jadi kakak-beradik? Idealnya sih begitu. Tapi Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berpikiran lain. Giordano, yang selama ini dikenal sebagai merek busana dan gerai busana, tak boleh beradikkan Giordani. Walhasil, sampai sekarang Giordani masih bisa kita jumpai sebagai salah satu produk kosmetik dibawah brand besar Oriflame.

Kisruh merek Giordani bermula ketika Giordano ingin terjun ke bisnis parfum dan hendak melabelinya dengan nama Giordani. Tapi apa mau dikata, merek Giordani ternyata telah lebih dahulu didaftarkan ke Direktorat Merek Ditjen HKI Dephukham pada 13 Oktober 1997 oleh Oriflame Cosmetics SA, perusahaan kosmetik asal Swedia yang selama ini dikenal memasarkan produknya via jalur MLM di Indonesia. Gugatan pembatalan merek Giordani pun lantas diajukan ke pengadilan. Tapi pada 15 Februari 2006, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menolaknya dengan alasan gugatan pembatalan merek itu sudah kadaluarsa.

Lantas, apa hubungannya Giordano-Giordani dengan gerai Giordano di Margocity, Kota Depok? Tentu saja tidak ada korelasinya. Ini sekedar cerita tentang Giordano dan Giordani saja. Kalau pun mau dikait-kaitkan, kasus ini pernah dijadikan thesis oleh 'sesama warga kota Depok'. Tepatnya, menjadi thesis S2 bertajuk 'Upaya Hukum Terhadap Perlindungan Merek Terkenal di Indonesia: Studi Kasus Merek Giordano' yang dibuat Berlianta Ria Simatupang di Fakultas Pascasarjana, Universitas Indonesia, Kota Depok. Dan lebih jauh lagi, thesis ini kemudian jadi rujukan bagi thesis lain yang juga 'made in Depok'. Tapi bukan Kota Depok, melainkan Kecamatan Depok. Tepatnya, jadi thesis bertajuk 'Perlindungan Merek Terkenal terhadap Penyalahgunaan Nama Domain pada Situs Internet...' di Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada, yang berkampus di Bulaksumur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.