Mesjid Tiban, Pondok Pesantren Salafiyah, Turen, Malang
Mesjid tiban, begitu orang biasa menyebutnya. Begitu juga kata penduduk sekitar. Dibilang tiban karena mesjid itu seakan-akan jatuh dari langit, sekonyong-konyong muncul, tanpa diketahui kapan dibangunnya. Tak pernah terlihat kesibukan truk angkutan bahan bangunan. Tak ada dentang suara mesin tanam pondasi. Tak ada kuli bangunan yang mondar mandir. Dan sebagainya.
Dan tak kepalang tanggung, mesjid ditengah perkampungan itu, yang jalan masuknya pun kecil, cuma muat satu mobil, berdiri megah dengan ketinggian 10 lantai. Lift pun ada: sampai lantai 9.
Resminya, bangunan bak 'kerajaan di negeri aladin' ini bukan mesjid. Dia adalah bangunan kompleks Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah. Dan seperti disebut disana, pesantren ini berhaluan Ahlussunnah Waljamaah.
Bangunan yang memiliki 10 lantai tidaklah keseluruhannya. Melainkan hanya gedung tengah saja. Bangunan yang mengitarinya hanya berlantai 5. Uniknya, bangunan 5 lantai ini dibuat mirip gedung parkir mall. Mobil bisa masuk dan naik naik hingga ke lantai 5.
Peta & Citra Satelit
Pencakar Langit dalam Gang
Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah.
Jalan KH Wahid Hasyim
Gg Anggur, RT 27/RW 06
Sananrejo, Kecamatan Turen
Malang
Website: www.ponpesbibaafadlrah.or.id
Benarkah Mesjid Tiban?
Tapi kalau ditanyakan ke para santri yang menjadi guide di sana, jawabnya tentu bukan tiban. Mesjid itu mereka bangun secara bertahap sejak beberapa tahun silam. Artinya, memang mereka bangun sendiri, tangan sendiri, tidak menggunakan tenaga tukang atau kontraktor dari luar. Foto progres pembangunannya pun mereka pampangkan pada salah satu displai di komplek tersebut.
Kalau mau pakai akal sehat, ini sebenarnya memang bukan bangunan yang sekonyong-konyong ada. Bangunan terlihat dibangun secara bertahap. Dan, seperti diakui para santri, tak ada masterplan bangunan yang pasti. Aneka bangunan atau menara yang ada di tiap lantai, dibuat bergantung suasana hati sang kiyai dan pengurus. Jika perlu ruangan ini, tambah. Jika butuh menara itu, ya buat saja. Mirip dengan orang yang suka bikin 'rumah tumbuh'.
Istana Aladin di tengah kampung
Kalau mau, kita bisa menyebutnya sebagai theme park. Solanya, tiap lantai punya fungsi sendiri-sendiri. Lantai pertama, selain pintu masuk, ada ruang untuk pesta pernikahan. Di lantai atas, ada satu lantai khusus pertokoan. Di atasnya lagi ada pasar, yang layaknya pasar umum, ada banyak kios yang berjualan aneka barang. Di atasnya lagi ada lantai full 'tanaman hias'. Dan di lantai, ketika keluar dari lift lantai terkahir, Anda kan langsung bertemu dengan monyet-monyet sungguhan yang bertengger di batang pohon pohon buatan. Naik satu lantai lagi, lewat tangga, ke ruang teratas yang gelap, langit-langitnya diberi dekorasi stalagtit dan stalagmit ala gua.
Gerbang Raksasa
Walhasil, meski totalnya 10 lantai, ketinggian bangunan pesantren ini tidaklah terlalu tinggi-tinggi amat. Terlebih lagi, dua lantai terbawah berada di bawah permukaan jalan. Alias gedung ini dibangun di cekungan atau tanah bekas sawah, yang posisinya lebih rendah dari jalan di perkampungan.
Berita Turen
- Mendes Apresiasi Embung Turen Manfaatkan Dana Desa
- Wangsit Lewat Mimpi, Nurcholis Mantap Tempuh Jalur Perseorangan
- Kodim 0818 Gerebek Kios Pupuk Subsidi Ilegal
- Mengaku Kiai, Warga Turen Tipu Pasien Hingga Ratusan Juta
- Juragan Keripik Singkong Jadi Calon Bupati Malang
- Polisi Tangkap 2 Pengedar Uang Palsu di Turen, Malang
- Keluarga TKI Serbu Pasar Murah BNI di Turen
- Pakai Mobil Telkom, 9 Kali Curi Tiang Telepon
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.