Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah

Bantilan. Kantor bupati Tolitoli dulu berada di Jalan H Ismail Bantilan. Bupati yang sekarang bernama Mohammad Saleh Bantilan. Bupati pertama Tolitoli pun bernama Mohammad Ma’ruf Bantilan. Singkat kata, keluarga Bantilan bisa dibilang mendominasi jagad pemerintahan di Tolitoli. Dan kalau mau melangkah jauh ke belakang, mulai 1825, Kesultanan atau Kerajaan Tolitoli dulu dipimpin Raja Safiuddin Bantilan. Setelah wafat, ia digantikan Raja H Abddul Hamid Bantilan, yang kemudian diteruskan oleh H Mohammad Ismail Bantilan, dan dilanjutkan lagi oleh H. Mohammad Ali Bantilan, dan seterusnya sampai sekarang.

Sebagai kabupaten, Tolitoli memang terbilang baru. Baru dalam hal nama. Ia memakai nama Tolitoli sesuai perintah UU No. 51 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Di masa sebelumnya, namanya adalah Kabupaten Buol Toli-Toli. Lewat UU tadi, kabupaten ini sebagaian wilayahnya dimekarkan menjadi kabupaten baru bernama Kabupaten Buol, sedangkan kabupaten lamanya salin nama menjadi Toli-toli saja. UU tersebut menuliskan nama Kabupaten Buol Toli-Toli dan juga Kabupaten Toli-toli dengan memakai tanda hubung. Pemkab yang sekarang lebih suka menggunakan istilah Tolitoli, tanpa tanda hubung. Pada era Tolitoli versi baru ini, Mohammad Ma’ruf Bantilan jadi bupati pertama.

Walhasil, Tolitoli adalah penerus kabupaten Buol Toli-toli, bukan kabupaten baru. Karenanya, pada peringatan ulang tahunnya yang berlangsung pada 11 Desember 2014 lalu, kabupaten ini mengklaim sudah berusia 54 tahun. Atau sama usianya dengan UU No. 29 tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi, yang menjadi dasar kelahiran Kabupaten Buol Toli-toli.

Adapun Kesultanan atau Kerajaan Tolitoli konon pertama kali berdiri pada tahun 1770, dengan Sultan Djanggu Syarafel Alamsyah sebagai raja pertama. Yang menangkatnya sebagai raja adalah Sultan Ternate (sekarang Maluku Utara), karena Tolitoli dulu termasuk wilayah kekuasannya. Adapun Islam masuk Tolitoli sudah lebih lama lagi, pada abad ke-13, dibawa oleh para ulama yang berasal dari Kesultanan Ternate.