Polsek Paseh, Sumedang

Jalur Tengkorak. Tikungan Tengkorak. Begitu biasanya orang dan media menyebut jalan lintas Sumedang-Majalengka (Cirebon) yang berada di Dusun Nyalindung, Desa Padanaan, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang. Penyebabnya tak lain, di jalur penuh kelokan dan naik-turun itu memang kerap terjadi kecelakaan maut. Salah satunya adalah kecelakaan yang menewaskan 8 dari 10 penumpang minibus Carry Futura pada Maret 2013. Mobil padat penumpang ini menjadi sasaran hantaman truk Colt diesel yang remnya blong.

Polda Jabar menilai kecelakaan itu berkategori 'menonjol' sehingga sampai perlu untuk menurunkan tim Dirlantas dan Dokkes (Kedokteran Kesehatan) Polda Jabar untuk melakukan olah TKP. Tak diketahui pasti apa makna 'menonjol' ala Polda Jabar. Yang jelas, ketika itu Polda Jabar memang sedang jadi sorotan. Soalnya, dua minggu sebelumnya, terjadi kecelakaan maut di jalur Cianjur-Sukabumi, ketika sebuah truk tronton blong remnya, menabrak angkot penuh penumpang, menabrak sepeda motor di dekatnya, dan akhirnya menewaskan 17 orang. Lima hari kemudian, sebuah bus wisata dari arah Bogor mengalami rem blong di turunan Ciloto, Puncak, menabrak tebing, dan akhirnya juga menewaskan 17 orang penumpangnya.

Pada kecelakakan di jalur tengkorak Nyalindung, supir truk tidak melarikan diri, dan --bersama kernetnya-- bisa diamankan ke Polres Sumedang. Sedangkan korban tewas dan korban selamat dibawa ke RSUD Sumedang. Adapun kejadiannya sendiri tentunya berlangsung di daerah hukum Kepolisian Sektor Paseh, yang kantornya kebetulan tidak berada di jalur lintas Sumedang-Majalengka. Sedangkan lokasi kejadiannya berada di sebelah timur laut Polsek Paseh, tak jauh dari Mesjid Raya Nyalindung yang amat terkenal.

Mesjid Raya Nyalindung, atau biasa disingkat Merlin, amat populer karena lokasinya mirip Kramat Tunggak di Jakarta Utara dan Boker di Jakarta Timur. Ditempatnya berdiri sekarang, dulunya adalah Bar Panyalindungan Kuring, yang dikenal sebagai sentra prostitusi yang ramai. Karena terbakar pada 2002, bar yang berdiri di atas lahan milik Pemkab Sumedang itu dibongkar, lalu oleh Pemkab dibangun Merlin dan diresmikan pada 2003.

Merlin tidak sendirian, di Sumedang juga ada Merci, alias Mesjid Raya Ciromed, yang berada di gerbang masuk Sumedang dari arah Bandung. Ciromed ini tadinya juga kawasan prostitusi, yang diamuk masa dan dibakar habis pada 1999. Oleh Pemkab Sumedang, lingkungan hitam itu disulap jadi Merci dan diresmikan pada 2002. Dengan kehadiran Merlin dan Merci, kata Pak Bupati kala itu, Misbach, pintu masuk dan keluar Sumedang kini sama-sama digawangi oleh mesjid.