Kantor Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang
Desa Wonosari dulunya hanyalah dusun di Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Karena wilayahnya semakin ramai dan padat, terutama berkat keberadaaan makamm atau Pesarean Gunung Kawi, di lereng selatan Gunung Kawi, pada 1986 dusun Wonosari akhirnya dimekarkan menjadi desa, dan terpisah dari Desa Kebobang. Pasca pemekaranan, Desa Wonosari terus berkibar sebagai 'desa wisata ziarah', sekaligus tempat ngalap berkah, karena ada makam Eyang Djoego (Kyai Zakaria) dan Eyang RM Imam Soedjono.
Eyang Djoego adalah penasehat spiritual Pangeran Diponegoro. Sedangkan Imam Soedjono adalah salah seorang senopati pasukan Diponegoro, sekaligus murid Eyang Djoego. Sang senopati inilah yang dulu, 1850-1860, diperintahkan melakukan babat alas di lereng selatan Gunung Kawi, untuk menyebarkan agama Isla sekaligus menyiapkan makam bagi sang guru. Meninggal pada tahun 1870-an, Mbah Djoego dan Eyang Imam Soedjono akhirnya dimakam di sana, dan makamnya sekarang dikenal sebagai Pesarean Gunung Kawi.
Rombonggan ekspedisi babat alas Eyang Imam Soedjono itu dipimpin oleh Mbah Wonosari, salah seorang murid Mbah Djoego. Atas karyanya, namanya diabadikan jadi nama dukuh atau dusun. Dan akhirnya, ketika Desa Kebobang --yang dulu dikenal dengan kawasan lokalisasinya-- dimekarkan, nama Wonosari digunakan juga sebagai nama desa.
Peta & Citra Satelit
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.