Warung Nasi Ampera, Soleh Iskandar, Kota Bogor
Warung Nasi Ampera hadir dengan megah di Jalan KH Soleh Iskandar, Kota Bogor. Bangunannya cantik, bergaya bangunan Sunda, sesuai takdirnya sebagai rumah makan Sunda. Halaman parkirnya pun amat lapang. Akan seperti itu teruskah? Kemungkinan tidak. Soalnya, bangunan ini berada di jalur yang kelak bakal jadi jalan tol Bogor Ring Road (BORR) Seksi II (Kedung Halang-Taman Yasmin). Jadi kemungkinan besar ada bagian bangunan yang akan terpotong, atau setidaknya halaman parkir di depannya.
Dibangun tanpa perencanaan? Mungkin. Tanpa permisi? Pasti. Karena itulah pada Mei 2011, setelah terjadi ribut-ribut di lingkungan Pemkot Bogor, Satpol PP Kota Bogor menyegelnya. Alasannya, garis sempadan bangunan (GSB) Warung Nasi Ampera ini dinilai menyalahir aturan, dan bakal tergusur toll. Juga, yang ini sepertinya lebih parah, meski pada Mei itu bangunan sudah rampung dan pekerja sedang beres-beres conblock halaman parkir, bangunan itu ternyata belum punya IMB.
Saat itu, pengelola Warung Nasi Ampera, Andy Renaldi Harun, mengaku kalau pihaknya memang belum punya siteplan maupun IMB. Segala izin memang sudah diurus, tapi belum rampung juga. Dan soal akan tertabrak jalan toll BORR, ia bilang tak masalah. Pihaknya siap membongkar sendiri bila saatnya tiba. Untuk melihat jalur BORR, silakan ujung toll sekarang di Kedung Halang, sebelah timur, pada citra satelit Google di bawah. Hanya saja, karena citra satelitnya masih keluaran 2007, sosok Warung Nasi Ampera belum kelihatan.
Tak lama setelah itu, rumah makan yang berinduk di Bandung ini pun mulai beroperasi. Kapolres Kota Bogor pun sempat mengundang wartawan untuk buka puasa bersama di Warung Nasi Ampera pada 26 Agustus 2011. Bahkan, musuh kapolres, maling dan pencuri, malah sudah lebih dulu beraksi di halaman parkir restoran pada 3 Agustus 2011 malam, saat sang pemilik mobil sedang menikmati buka puasa bersama.
Warung Nasi Ampera, memang begitu restoran ini melabeli dirinya, memang bermula dari warung nasi biasa. Siapapun yang pernah 'mendarat' di terminal bis Kebon Kalapa, Bandung, pada era 1980-an, pasti mengenal sosok warung nasi ini dideretan toko-toko (resmi) yang menjadi pagar dan dinding terminal. Makan pun di sana pun duduk di atas bangku panjang ala warteg. Di Bandung ketika itu pun, karena warung nasi Ampera juga banyak hadir ditempat lain, milik banyak orang lain, 'makan di warung Ampera' sudah jadi sebutan umum yang bermakna 'makan di warung murah meriah'.
Sekarang terminal bis sudah pindah ke Leuwi Panjang dan area terminal disulap menjadi pusat perbelanjaan ITC Kebon Kalapa. Sedangkan Warung Nasi Ampera, yang konon sudah ada sejak 1963, semakin mengibarkan bendara dimana-mana, sampai ke Bali. Pemiliknya masih sama, H Tatang Sujani, yang dulu merintis bersama almarhum istrinya, Hj Siti E Rochaety. Sekarang, pengelolaan sebagian restoran diserahkan kepada anak-anaknya. Euis, putri kedua Tatang, mengurus tak kurang dari 20 restoran cabang. Putri kelimanya, Yuheni, mengelola 11 cabang. Mereka punya cita-cita buka sampai 400 cabang.
Peta & Citra Satelit
Rumah Makan Sunda
Jalan KH Soleh Iskandar No. 26
Kelurahan Kedung Jaya
Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor
Tel: 0251-8319919, 8386090
Website: www.ampera.co.id - www.wn-ampera.blogspot.com
Berita Jawa Barat
- Resep Wali Kota Bogor Bima Arya Bisa Sembuh dari Corona
- Bupati Karawang yang Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh
- Wakil Wali Kota Bandung Sembuh dari Virus Corona
- Bupati Karawang Dinyatakan Positif Corona
- Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Corona
- Genap 100 Tahun, Gedung Sate Punya Wajah Baru
- Inilah Tugu Bola Dunia Senilai Rp5 M yang Percantik Majalengka
- Hyundai Akui Suap Bupati Cirebon dalam Proyek PLTU
- Pj Bupati Cirebon Resmi Tempati Pendopo
- Bupati Cirebon Dituntut 7 Tahun Penjara
Sewu Kuto Logistik
Mengirim kargo ke ribuan kota di Indonesia. Cepat, aman, dan terjangkau.
Jadwal dan Tiket Kapal Pelni
Jadwal komplit seluruh kapal Pelni, plus info harganya
Upaboga
Makan itu enak. Bisnis makanan pasti lebih maknyus.