//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!
//EMPTY DIV!!

Stasiun Purwokerto

Jumat, 1 April 2011 18:53:35
photo: jobojero/indoplaces

Rp 11,8 miliar. Ini bukan angka pendapatan Stasiun Purwokerto. Ini biaya renovasi dan pengembangan yang proyeknya rampung sebelum lebaran 2010. Pendapatannya? Ternyata lebih besar lagi: Rp 13,5 miliar. Dan ini cuma pendapatan selama 18 hari: selama masa angkutan lebaran 2010, sejak H-7 hingga H+8. Pendapatan tahunannya? Entahlah. Yang pasti, pada 2007, PT KA Daops V Purwokerto --sebagai operator Stasiun Purwokerto-- memperoleh pemasukan Rp 8 miliar dari usaha kereta angkutan semen. Angkutan semen, ditambah angkutan BBM dan pupuk, totalnya merupakan 40 persen dari pendapatan Daops V.

Soal renovasi, tahun lalu memang dilakukan renovasi agak serius. Atap peron dari semula hanya ada di dua jalur, kini menutupi empat jalur lintasan kereta. Jalur ke-lima dan ke-enam menyusul di lain waktu. Juga sekarang sudah dibuatkan peron tinggi di jalur ke-tiga dan ke-empat, untuk menyambut kereta-kereta yang kini sudah makin malas punya tangga internal.

Entah terpengaruh oleh renovasi atau tidak, jumlah penumpang saat lebaran 2010 itu naik 4 persen dari lebaran tahun sebelumnya, menjadi 191.843 orang tersebut. Rincinnya: 75 persen atau 143.627 merupakan penumpang kelas ekonomi; 13 persen atau 26.536 orang penumpang kelas bisnis; dan penumpang kelas eksekutif hanya 2% atau 4.455 penumpang.

Bisnis yang terus diincar Daops V Purwokerto adalah bisnis angkutan semen. Potensinya terbilang besar, mencapai 2.500 ton semen per tahun. Pada 2007, baru 700 ton yang terangkut. Kalau semua potensi pasar bisa terlayani, Daops V pada 2008 pernah membuat perkiraan, bakal bisa meraup pemasukan dari angkutan semen sebesar Rp 41 miliar per tahun. Selama hal ini belum terwujud, Daops V harus puas dengan pendapatan angkutan barang --berikut semen-- yang merupakan 40 persen dari penghasilan totalnya.

Peta & Citra Satelit

Stasiun Daops V

Stasiun Purwokerto
Jalan Stasiun
Purwokerto - 53116
Kabupaten Banyumas

Tel: 0281-37037


PT KAI Daops V
Jalan Jenderal Sudirman No. 209
Purwokerto -53116
Kabupaten Banyumas

Tel: 0281-36031

Kerteta Angkutan BBM dan Semen

Sesibuk apa stasiun Purwokerto? Angka tahun 2007 kiranya bisa jadi gambaran. Saat itu, total jumlah penumpang dari dan ke stasiun Purwokerto mencapai 2.326.168 orang. Sedangkan volume angkutan barang mencapai 928.983 ton.

Adapun trafik keretanya, pada 2007, mencapai 16 kereta penumpang setiap harinya: kelas ekonomi 10 kereta, kelas bisnis dan eksekutif 6 kereta. Selain itu, ditambah lagi dengan kesibukan 9 kereta barang, terutama semen, BBM, dan pupuk. Plus 40 kereta dari Daop lain yang numpang lewat.

Update - Blokade Kereta Semen Holcim

Sebagai protes atas larangan berdagang di Stasiun Besar Kereta Api Purwokerto, ratusan pedagang asongan yang biasa berdagang di stasiun itu memblokade jalur rel ganda KA pada 7 November 2013. Mereka sempat menghentikan laju KA barang pengangkut semen Holcim dari arah Cirebon, Jawa Barat yang hendak masuk ke Stasiun Besar Purwokerto. Selain itu, aksi pedagang itu menyebabkan keberangkatan 4 kereta api lainnya terganggu: KA Sawunggalih Utama, KA Fajar Utama, KA pengangkut semen, dan KA pengangkut BBM.

Update - KA Kamandaka Beroperasi

Mulai 17 Februari 2014, PT Kereta Api Indonesia Daops V punya kereta yang berangkat dan pulang ke stasiun Purwokerto. Bernama KA Kamandaka, kereta penumpang ini akan hilir mudik Purwokerto-Semarang, via Tegal. Dalam sehari hanya ada satu keberangkatan dari Purwokerto, yakni pada pukul 05.00, dan tiba di Semarang Tawang pukul 10.11. Pada sore hari KA Kamandaka akan pulang dari Stasiun Semarang Tawang pukul 16.15 dan akan tiba di Purwokerto pukul 20.50.

Terus, nganggur dong kereta ekonomi AC itu di siang hari? Tidak. KA Kamandaka di siang hari akan berganti nama menjadi KA Kaligung. Dia akan sekali bolak-balik menjalani rute Semarang-Tegal.

Update - SBY Mampir 10 Menit di Stasiun Purwokerto

Gunung Kelud meletus. Presiden SBY pun berjanji akan menengok para pengungsi. Janji itu diwujudkannya pada Minggu, 16 Februari 2014. Karena jalur penerbangan masih belum clear, SBY dan rombongannya pun naik kereta dari Jakarta. Pada pukul 12.35, KA Luar Biasa yang membawa rombongan presiden singgah di Stasiun Purwokerto. SBY pun turun dan menyapa sejumlah calon penumpang kereta yang berada di peron stasiun. 'Assalamualaikum,'' katanya, membuka percakapan. 10 menit kemudian, pukul 12.45, kereta presiden pun meneruskan perjalanan ke arah timur. Rombongan mengakhiri perjalan kereta di Stasiun Madiun, dan baru keesokan harinya melawat korbang kelud di Kediri.