Transera Hotel Pontianak, Kota Pontianak

Apa kesibukan Tjiu Thomas Effendy, Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, selain mengelola perusahaan publik berdarah Thailand yang memproduksi pakan ayam dan nugget merek Fiesta? Ia sibuk membangun hotel. Pada 10 Oktober 2010, ia meresmikan hotel pertama miliknya: Aston Pontianak Hotel & Convention Center. Masih punya lahan kosong di belakang hotel bintang 4 itu, 2 tahun kemudian pria kelahiran Pontianak ini merilis hotelnya yang ke-dua, Transera Hotel Pontianak, yang sekaligus penanda hadirnya perusahaan jasa manajemen hotel Transera Hotels & Resorts.

'Usaha sampingan' Tjiu Thomas Effendyi sudah dimulai pada 1996, ketika ia belum masuk jajaran petinggi di PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Ia baru masuk jajaran direksi pada 2003. Usaha sampingannya itu, sebagai pengembang properti, restoran, dan taman rekreasi-- dikibarkan lewat PT Surya Inti Graha Tama, yang sekarang dikenal dengan nama Transera Group. Untuk menghadirkan Aston Pontianak Hotel, ia membentuk anak perusahaan bernama PT Transera Putra Khatulistiwa. Yang jadi pengelola tentu saja Archipelago Internasional, perusahaan jasa manajemen hotel asli Indonesa yang jadi pemilik merek Aston. Hotel bintang 4 yang berlantai 4 ini diresmikan Walikota Pontianak Sutarmidji.

Aston Pontianak Hotel ternyata bisa menjadi sumber pendapatan utama Transera Group, mengalahkan segala bisnisnya yang terdahulu. Boleh jadi karena hal itu maka Tjiu Thomas Effendy --yang sekarang juga menjadi Presiden Komisaris PT Bisi International Tbk, produsen bibit jagung dan padi, yang di Thailand masih satu group dengan Charoen Pokphand-- memutuskan untuk membangun hotel baru dan menerjuni bisnis manajemen hotel. Maka , lewat PT Transera Putra Khatulistiwa lagi, Transera Hotel Pontianak bisa diresmikan kehadiranya oleh Walikota Sutardmidji pada 12 Oktober 2012. Hotel berlantai 9 ini --termasuk lantai atap yang jadi roof top restaurant bernama TeraSky--, hadir dengan 133 kamar. Berstatus hotel bintang 3, kamarnya dipilah ke dalam 3 kelas: 56 kamar Superior (16 meter persegi), 53 kamar Deluxe (16 meter persegi), dan 24 kamar Executive (atau Executive Suite, 27 meter persegi). Selain kamar, Transera Hotel Pontianak juga dilengkapi ballrom berkapasitas 500 orang dan Grand River-X Spa and Health Centre.

Kehadiran Transera Hotel Pontianak juga menandai lahirnya usaha jasa pengembangan dan manajemen hotel Transera Group. Nama gaulnya Transera Hotels & Resorts. Nama legalnya PT Transera Hoffman Indonesia. Hotel yang pertama yang dikelolanya tentu saja Transera Hotel Pontianak. Dan Transera Hotel Pontianak menjadi salah satu brand yag ditawarkan. Brand lainnya adalah Transera Grand Hotel, Tera Hotel, dan Sera Hotel. Sampai saat ini baru Transera Hotel dan TranseraGrand Hotel yang ada hotelnya. Totalnya ada 5 hotel yang dikelola Transera Hotels & Resorts: Transera Hotel Pontianak, Transera Hotel Kupang, Transera Kamini Legian, Transera Villas Kirana Seminyak, dan TranseraGrand Kancana Villas (Seminya, Bali). Adapun Aston Pontianak Hotel & Convention Center masih tetap dikelola Archipelago International.

Aston Pontianak Hotel dan Transera Hotel Pontianak punya alamat yang sama: Jalan Gajah Mada 20. Tapi jangan dikira kedua hotel ini berada di tepi Jalan Gajah Mada dan bernomor 20. Di Pontianak, Gajah Mada 20 adalah nama gang, atau jalan masuk kecil yang berada di Jalan Raya Gajah Mada: mulai dari Gang Gajah Mada 1 hingga Gang Gajah Mada 21. Dengan kata lain, untuk menuju kedua hotel ini, para tamu harus masuk ke sebuah gang. Tapi Gang Gajah Mada 20 --atau Jalan Terminal Hijas-- lumayan lebar: sama seperti jalan biasa, yang bisa dilewati 2 mobil. Dari tepi jalan raya, Aston Pontianak Hotel masuk gang sekitar 50 meter. Sedangkan Transera Hotel Pontianak, yang berada di belakang Aston Pontianak Hotel yang bangungannya berformat panjang, masuk gang sejauh 230 meter. Gang masuk itu sepenuhnya dipadati toko dan ruko 2 dan 3 lantai.

Baguskah kinerja Transera Hotel Pontianak? Tahun 2016 lalu, tidak terlalu bagus. Ditargetkan mencapai okupansi 60 persen, hingga Desember 2016 tingkat huniannya baru 40 persen. Menurut GM Transera Hotel Pontianak Patris Firtadjaja, okupansi 2016 itu lebih baik dari tahun 2014 dan 2015. Seberapa baik? ''2016 ini belum naik signifikan,'' tambahnya. Tentang penyebab tak bagusnya okupansi, ia menyebut kabut asap dan jumlah hotel yang terus bertambah. Juga karena adanya pemangkasan anggaran pertemuan hotel oleh kalagan pemerintahan. Untuk 2017, ia yakin okupansi hotelnya bakal lebih bagus.