Universitas Krisnadwipayana, Jatiwaringin, Kota Bekasi

Tahun 1978, ketika aspal Jalan Raya Jatiwaringin dari arah Kalimalang baru sampai ke Pondok Pesantren As-Syafi'iyah --jalan selebihnya ke arah Pasar Pondokgede masih jalan tanah--, Universitas Krisnadwipayana sudah hadir di Jatiwaringin. Bahkan, oplet yang dulu melayani trayek dari pertigaan Halim (Cawang) ke Jatiwaringin pun berujung di Unkris, sebutan singkat bagi sang universitas, yang kampusnya masuk ke jalan kampung yang bersisian dengan pagar Pondok Pesantren Putra As-Syafiiyah. Meski sekarang sudah dibeton, jalan kecil ini hanya layak untuk kendaraan satu arah.

Jadi, sejak kapan Universitas Krisnadwipayana berkampus di Jatiwaringin? Entahlah. Yang pasti, pada tahun 1978 dia sudah ada disinai, memiliki areal kampus yang amat luas, meski tak berada di pinggir Jalan Raya Jatiwaringin. Areal kampusnya ini berada di lahan rendah, rata dengan area persawahan yang dulu ada di sekitarnya, sekitar 10 meter di bawah jalan. Di bagian belakang kampus, sebelah barat, terdapat Kali Sunter, kali yang memisah wilayah Jatiwaringin dengan kawasan Pangkalan Udara atau Bandara Halim Perdanakusuma, dan juga jadi batas wilayah Jakarta Timur dan Kota Bekasi. Walhasil, wajar kalau musim hujan sedang galak-galaknya, Kali Sunter senang berbagi air dengan halaman kampus Unkris.

Seperi apa sosok gedung kampus Unkris di masa lalu? Tak susah mencari wajah lamanya. Gedung rektoratnya, seperti terlihat pada foto di atas, yang juga jadi gedung Fakultas Ekonomi, adalah sosok gedung lama Unkris (kalau sekarang datang ke website Unkris, dia sedang memajang gambar desain gedung rektorat yang baru). Adapun gedung fakultas lainnya sudah diupgrade jadi lebih bagus dan cantik, meski tapak lokasinya masih sama. Adapun gedung yang baru hadir di masa belakangan adalah gedung Pendopo Unkris, yang meski berdesain bagus dan dibuat bebas genangan banjir, sekarang sudah rusak di banyak bagian, termasuk tangga naiknya yang banyak yang ambles.

Hal lain yang tak berubah dari Unkris adalah klaimnya --baik saat promosi maupun dalam alamat surat-- bahwa kampusnya berada di Jakarta Timur. Padahal siapapun tahu dari dulu dia berada di wilayah Bekasi. Bedanya, dulu, dia berada di wilayah Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi. Sekarang, wilayah Kelurahan Jatiwaringin sebelah utara, yang berada dekat Jakarta Timur, termasuk area Unkris, sudah dimekarkan menjadi Kelurahan Jaticempaka. Kecamatan Pondokgede pun kini sudah masuk wilayah kota otonom Kota Bekasi, setelah sebelumnya menjadi bagian dari Kota Administratif Bekasi di Kabupaten Bekasi.

Soal klaim berada di Jakarta Timur bukan cuma monopoli Unkris. Kampus lain yang datang belakangan pun begitu. Yang hadir setelah Unkris di Jalan Raya Jatiwaringin adalah Institut Teknologi Jakarta (sekarang Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta). Disusul kemudian dengan 'sang tuan rumah Jatiwaringin', Perguruan As-Syafi'iyah, yang menghadirkan Universitas Islam As-Syafi'iyah. Menyusul kemudian Bina Sarana Informatika (BSI), dengan berbagai akademinya, yang hadir di awal jalan masuk kampus Unkris. Tapi belakangan, BSI bisa juga membebaskan lahan di tepi Jalan Raya Jatiwaringin dan akhirnya punya pintu masuk dan gerbang sendiri di tepi jalan raya.

Adapun soal oplet Halim-Unkris, sekarang tentu sudah tak ada lagi. Oplet sudah diganti mikrolet M-18. Semula trayeknya sama, Halim-Unkris, trayek ini kemudian diperpanjang menjadi Kammpung Melayu-Unkris. Sekarang trayeknya sudah semakin diperpanjang menjadi Kampung Melayu-Pondok Gede.