Pemprov DI Yogyakarta

Suasananya belum berubah. Masih hangat. Kalau kita sekarang datang ke website Pemprov DI Yogyakarta, maka kita akan disambut running text sekaligus link bertanda pentung ganda: Mengapa Keistimewaan DIY Harus Dipertahankan ?!!

Kalau link tadi diklik, yang muncul tak lain naskah pernah disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X di DPR: tanpa pentung ganda. Isinya tanggapan Sultan terhadap 'RUU tentang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta'. Sekaligus jawaban Sultan terhadap tudingan Presiden SBY tentang kemonarkian Yogyakarta.

Tapi, biarlah itu jadi urusan pemerintah pusat, sultan, dan DPR. Yang pasti, sampai saat ini Sri Sultan Hamengkubuwono X masih sekaligus menjabat Gubernur DI Yogyakarta. Sebagai gubernur, beliau berkantor di kawasan Malioboro. Kompleks perkantorana gubernur adanya di belakang Hotel Mutiara, dan bisa diakses lewat jalan yang berada tak jauh di samping hotel.

Mencari keberadaan kantor gubernur pun tak susah, karena ada gapura sederhana bertuliskan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pintu di sisi barat daya ini --yang sesuai alamat surat-- biasa dipakai rombongan demonstran yang ingin bertemu Sultan. Tapi kalau Sultan sendiri konon lebih suka keluar-masuk lewat pintu di sisi silangnya, sebelah timur laut, di Jalan Mataram. Setidaknya karena terbebas dari macetnya Malioboro.