Mirota Batik - Malioboro

Namanya memang Mirota Batik. Tapi toko batik favorit Megawati Soekarnoputri ini, yang berada di Jalan Maliboro atau Jalan Ahmad Yani, Yogyakarta, tak melulu jual batik. Kalau mau dipadankan, Mirota Batik mirip dengan salah satu lantai Sarinah di Blok M, Jakarta Selatan: menjual batik dan kerajinan. Mirip dalam artian produk, kualitas, dan juga harga.

Gerai Mirota Batik ini diembel-embeli nama Hamzah Batik. Hamzah tak lain nama pemiliknya: Hamzah Sulaiman. Nama aslinya tak tahu. Yang jelas dia putra bungsu Hendro Sutikno alias Tan Kiem Tik, pendiri 'Grup Mirota'.

Mirota, menurut catatan majalah Swa, pada dasarnya tak punya induk bernama 'Grup Mirota'. Semua perusahaan berlabel 'Mirota' di Yogya dan kota lain merupakan bisnis independen. Meski begitu disepakati bahwa nama 'Mirota' hanya boleh dipakai sebagai nama usaha oleh keluarga yang punya hubungan darah langsung dengan Hendro Sutikno. Karena itulah, meski di Mirota Batik Malioboro ada sebuah cafe, House of Raminten, namanya tak pakai label Mirota. Ini karena pemiliknya adalah anak angkat Hamzah Sulaiman.

Di toko milik Hamzah di seberang Pasar Beringharjo ini, batik yang tergelar bukan cuma kain batik. Melainkan kain batik berikut segala produk turunannya: mulai dari busana, lukisan dekoratif, sampai ke aneka pernik bernuansa batik: termasuk patung batik. Sebagian batik dan busana batik merupakan produk buatan sendiri, karena Mirota Batik punya rumah produksi dan desainer sendiri. Selebihnya tentu menerima barang yang dititip-jualkan oleh para pengusaha dan pengrajin batik.