Pemerintah Kota Binjai

Kota Binjai menetapkan 17 Mei 1872 sebagai hari lahirnya. Tanggal itu merupakan hari pecahnya perang besar melawan penjajah Belanda yang berupaya menumpas para datuk di Binjai yang menentang Belanda. Adapun kota Binjai sendiri sudah ada sejak 1822, sebagai bandar atau kota pelabuhan di tepi Sungai Bingai. Para pedagang dari Stabat (sekarang ibukota Kabupaten Langkat), Tanjungpura (kecamatan di Langkat), dan juga dari Semenanjung Malaka, biasa memperdagangkan lada di bandar Binjai ini.

Dalam konteks Indonesia pasca proklamasi, Binjai --bersama Tanjung Bali dan Tebing Tinggi-- ditetapkan sebagai 'daerah otonom kota kecil' lewat UU Darurat No. 9 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Kecil dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Utara. Pada periode sebelumnya, 1950-1956, Binjai menjadi kota administratif dilingkungan Kabupaten Langkat.

Sekarang kota Binjai dipilah ke dalam 5 kecamatan (Binjai Kota, Binjai Utara, Binjai Selatan, Binjai Timur, dan Binjai Barat) dan 27 kelurahan (sudah tak ada lagi yang berstatus desa). Pusat kota Binjai hanya berjarak 22 kilometer dari Medan, ibukota Sumatera Utara. Sementara kawasan pinggiran kotanya hanya 8 km dari Medan.