New Rachmat Hotel, Kota Gorontalo

Meski tergolong hotel Melati, New Rachmat Hotel di Kota Gorontalo terbilang hotel yang memiliki fasilitas lengkap. Ruang inapnya yang berjumlah 28 kamar, yang dipilah ke dalam banyak kelas layaknya hotel besar: deluxe, super deluxe, junior suite, dan Rachmat suite. Juga, New Rachmat Hotel punya ballroom yang bisa mengakomodasi hingga 240 orang jika ditata secara theatre style, serta 3 ruang rapat yang berkapasitas 16 hingga 30 orang. Termasuk berada di kawasan pusat kota, hotel ini juga punya karaoke yang terbuka untuk umum, yang buka hingga lepas tengah malam.

Kalangan pemerintahan termasuk yang gemar menggunakan fasilitas konvensi Hotel New Rachmat. Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo misalnya, pada 25 Agustus 2016, menggelar pertemuan 'Focus Group Discussion HAM dan Rapat Koordinasi Monitoring Evaluasi RANHAM Provinsi Gorontalo' di hotel ini. Tak kurang dari 75 orang perwakilan dari berbagai SKPD dari Pemprov Gorontalo dan Pemkot Gorontalo menghadirinya.

Tak hanya aparat pemerintahan dari Pemprov dan Pemkot Gorontalo, aparat pemerintahan dari kabupaten tetangga pun suka dengan New Rachmat Hotel. Rakerda Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo Utara, misalnya, 26 April 2017, dilangsungkan di hotel ini. Isu utama yang mencuat adalah soal persayaratan izin belajar yang menetapkan jarak maksimal 60 km dari kampus ke kantor. Bagi sebagian peserta rapat, hal itu dianggap menyulitkan karena perguruan tinggi yang ada di Kota Gorontalo rata-rata jaraknya melebih ketentuan itu.

Bagaimana dengan karaoke-nya? Maret 2017 lalu, Rachmat Karaoke baru jadi berita. Ada malam minggu berdarah di sana. Satpam New Rachmat Hotel, Syafrudin Abdulah (49), tewas akibat ditikam pengunjung karaoke berinisial ZH (31). Aksi tikam itu terjadi ketika sang satpam berusaha menghalangi keinginan ZH menemui Mudin, tamu karaoke lainnya. ZH 'punya masalah' dengan Mudin karena sebulan sebelumnya ia pernah dipukul Mudin di sana. Sang satpam tak ingin pertemuan mereka mengganggu tamu karoke. Tapi buntutnya, sekitar pukul 2.15 pagi, 19 Maret 2017, ia jadi sasaran tikam.