Grand Q Hotel Gorontalo, Kota Gorontalo

Grand Q Hotel Gorontalo merupakan nama baru bagi Quality Hotel Gorontalo. Hotel bintang 3 milik Pemerintah Provinsi Gorontalo ini, via PT Gorontalo Wisata Mandiri, diresmikan Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo pertama, pada 20 Mei 2005. Baru dua tahun berjalan, hotel ini menghentikan kerjasama pengelolaan hotel dengan Choice Hotel, sebagai pemegang brand Quality Hotel. Dan di tahun ke-lima, tepatnya 20 Desember 2010, atas tuntutan para kontraktor pembangunannya, hotel ini dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Makassar. Setelah utang beres, perusahaan ini jalan lagi.

Sedari masih bernama Hotel Quality Gorontalo, hotel pelat merah ini hadir dengan 54 kamar. Rinciannya: 20 kamar superior, 30 kamar deluxe, 2 junior suites, dan 2 executive suite. Tak diketahui alasannya, pada 2007 hotel ini tak lagi dikelola oleh Choice Hotels sebagai pemegang merek Quality Hotel. Meski begitu, nama Quality Hotel masih terus disandangnya. Pengelolaan pun lantas dilakukan sendiri oleh sang pemilik: PT Gorontalo Wisata Mandiri. Dan akhirnya, mulai 1 Januari 2014, Hotel Quality Gorontalo resmi berganti nama menjadi Hotel Grand Q Gorontalo.

Dalam perjalanan bisnisnya, PT Gorontalo Wisata Mandiri --sebagai anak perusahaan BUMD lainnya, PT Gorontalo Fitrah Mandiri-- sempat dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar pada 20 Desember 2010. Yang mengajukan pailit adalah 2 kontraktor yang ikut membangun Hotel Quality Gorontalo pada 2014: PT Hulantalo Fajar Timur, yang mengerjakan interior dan eksterior; dan PT Arga Prasetya Karya Mandiri, kontraktor yang mengerjakan pemasangan lift, sanitari, dan menata lanskap. Kepada kedua kontraktor itu, sang hotel punya utang yang tak kunjung dibayar sebesar Rp 4,38 miliar.

Dalam sidang terungkap bahwa pemilik hotel tak bisa bayar utang karena sejak berdiri hingga saat sidang, 2010, masih terus mengalami kerugian. Kegiatan operasional hotel tidak disebut sebagai penyebab kerugian. Yang disebut jadi penyebab kerugian adalah membengkaknya biaya pembangunan hotel dari Rp 25 miliar, versi studi kelayakan, menjadi Rp 38 miliar. Penyebab lain lagi adalah pada tahun 2007 terjadi pengalihan pemilikan hotel dari Pemprov Gorontalo dan Pemkot Gorontalo ke BUMD PT Gorontalo Fitrah Mandiri, sebagai pemegang saham mayoritas PT Gorontalo Wisata Mandiri. Setelah melakukan audit internal, perusahaan ini menemukan sejumlah kejanggalan dan karenanya menunda pembayaran utang.

Ketika akhirnya dibawa kasasi ke Mahkamah Agung, pada 22 Juni 2011 lembaga peradilan final ini memutuskan untuk membatalkan keputusan pailit terdahulu. PT Gorontalo Wisata Mandiri pun tak jadi bubar.

Sementara itu, Pemrov Gorontalo mengadakan pembenahan internal. Dalam RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017, Pemprov Gorontalo mengakui kalau pada 2008, PT Gorontalo Fitrah Mandiri mengalami kesulitan likuiditas. Sementara PT Gorontalo Wisata Mandiri sedang menjalani restrukturisasi permodalan. Wujud kongkritnya adalah mengundang investor swasta masuk. Tapi sang investor minta urusan utang dibereskan terlebih dahulu. Maka pada 8 Maret 2011, Pemprov Gorontalo memberikan pinjaman Rp 5,7 miliar kepada PT Gorontalo Fitrah Mandiri, bersumber dari SiLPA 2010. Setelah utang beres, dan ada perjanjian damai 18 April 2011, sang investor --yang entah siapa-- lantas menanamkan investasi sebesar pinjaman tadi pada 13 Mei 2011. Dana ini kemudian langsung dibayarkan ke Pemprov Gorontalo. Selanjutnya, PT Gorontalo Wisata Mandiri meneruskan pengelolaan Hotel Quality Gorontalo.

Setelah sang hotel salin nama menjadi Hotel Grand Q Gorontalo, PT Gorontalo Wisata Mandiri punya niat untuk mengembangkannya lebih lanjut. Hotel ini akan ditambahi gedung 7 lantai di area belakang hotel, yang bakal menghasilkan tambahan 127 kamar. Rekomendasi dari Walikota Gorontalo pun sudah diperoleh pada 25 Mei 2014. Dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Linkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) Pengembangan Grand Hotel Q Gorontalo juga sudah rampung pada September 2014. Pada Desember 2015, pondasi mulai dicor. Dan akhirnya, 25 Mei 2017, kontraktornya sedang menyelesaikan kolam renang di lantai teratas. Mungkin tak lama lagi bakal dioperasikan.