Aston Tanjung City Hotel, Kabupaten Tabalong

Aston Tanjung City Hotel merupakan hotel bintang 3 yang ada di kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Kata Tanjung pada nama hotel tentunya dipetik dari nama sang kota. Dan yang namanya kota Tanjung mencakup sejumlah kecamatan di Kabupaten Tabalong. Namun Aston Tanjung City Hotel kebetulan tidak berada di Kelurahan Tanjung, yang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tanjung. Hotel ini berada di sebelah timur Kecamatan Tanjung, yakni di Kelurahan Mabu'un, Kecamatan Murung Pudak. Atau sekitar 6 kilometer dari Kantor Bupati yang berada di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung. Adapun Kabupaten Tabalong sendiri berada di sisi utara Kalimantan Selatan.Jika wilayahnya diumpamakan puncak sebuah kerucut, Kabupaten Tabalong diapit oleh Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Jarak dari kota Tanjung ke Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, sekitar 200 kilometer.

Belum kenal Kabupaten Tabalong? Tak sulit mengenal dan memahami kabupaten ini. Kabupaten Tabalong menjadi tuan rumah bagi tambang batu bara terbesar di Indonesia, yang dikelola raksasa batubara PT Adaro Indonesia. Perusahan ini merupakan anak perusahaan PT Adaro Energi Tbk, kelompok usaha milik Garibaldi Thohir, alias Boy Thohir, yang tak lain adalah abang dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Aston Tanjung, sebutan singkat bagi sang hotel, merupakan hotel milik PT Chandra Batuah Alam Lestari. Perusahaan perhotelan ini hanyalah salah satu anak perusahaan Sinar Alam Group atau Sinar Alam Corporation. Yang menjadi induk group ini adalah PT Sinar Alam Duta Perdana, perusahaan yang hadir sejak 1985 sebagai perusahaan penyuplai bahan bakar dan logistik bagi berbagai perusahaan tambang batubara di Kalimatan Selatan. Selain masih terus menggeluti bisnis awalnya itu, Sinar Alam Group sekarang sudah melebar ke berbagai bidang usaha. Mulai dari perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, bank perkreditan rakyat, SPBU, distributor BBM, galangan kapal, sampai ke perusahaan pelayaran angkutan batubara dan angkutan penumpang (ferry Ketapang - Gilimanuk).

PT Chandra Batuah Alam Lestari tidak sendiran dalam memiliki Aston Tanjung City Hotel. PT Bumi Pembangunan Pertiwi pun dicatat sebagai pemilik hotel ini. Berapa besar kepemilikan masing-masing perusahaan itu tidak lah diketahui. Yang jelas, PT Bumi Pembangunan Pertiwi juga diketahui sebagai pemilik Aston Madiun Hotel.

Aston Tanjung City Hotel mulai beroperasi sebagai hotel bintang 3 (tiga) pada hari Minggu, 16 Juli 2009, atau saat kehadirannya diresmikan Bupati Tabalong H Rachman Ramsyi. Saat dibuka, hotel ini masih belum sepenuhnya rampung. Yang dioperasikan saat itu baru 2 lantai dengan total 36 kamar. Adapun sekarang Aston Tanjung City Hotel sudah hadir komplit sebagai hotel 4 lantai dengan 115 kamar. Kamar yang ada terdiri dari 105 kamar superior (24 meter persegi), 6 kamar deluxe (30 meter persegi), dan 4 junior suite (47 meter persegi). Ketika meresmikan Pak Bupati senang karena hotel bintang 3 ini tidak punya diskotik. Keshahihannya sebagai hotel berbintang sudah disertifikasi pada 15 Februari 2017, oleh PT Karsa Bhakti Persada, lembaga sertifikasi usaha pariwisata yang berbasis di Kota Bandung.

Tarif menginap di Aston Tanjung City Hotel, menurut catatan Pemerintah Kabupaten Tabalong, masih menjadi yang termahal di Kabupaten Tabalong. Disebut dengan nama Hotel Aston Tanjung City, tarifnya berkisar antara Rp 658.000 - Rp 1.990.000.-. Totalnya ada 22 hotel (plus 2 guest house) di Kabupaten Tabalong. Adapun di berbagai website reservasi online, tarif Aston Tanjung dimulai dari Rp 720 ribu hingg Rp 1,4 juta.

Selain fasilitas inap, satu-satunya hotel berbintang 3 di Tabalong itu juga hadir dengan fasilitas konvensi yang terbilang komplit. Hotel ini punya 7 ruang pertemuan, mulai dari yang kecil (36 meter persegi) hingga Emerald Room yang berukuran 250 meter persegi. Adapun yang menjadi maskot sarana konvensinya adalah Diamond Grand Ballroom yang berukuran 368 meter persegi dan bisa mengakomodasi hingga 500 orang. Ballroom tersebut berada di lantai dua hotel. Sedang Emerald Room dan ruang rapat lainnyya tersebar di lantai 1 dan 3.

Yang juga menjadi fasilitas unggulan hotel ini ini, selain 2 kolam renang, adalah WF Restaurant yang ada di lantai satu, di samping area resepsionis. Tak diketahui apa kepanjangan dari kata WF pada nama sang restoran. Yang pasti, selama 3 tahun terakhir, restoran yang punya 80 kursi ini, yang juga kerap disebut WF Coffee Shop, menjadi tempat favorit untuk makan sing bagi banyak kalangan di kota Tanjung. Bisa begitu karena hotel ini menyediakan paket Maksibar, alias Makan Siang Bareng. Ketika diperkenalkan pada Februari 2018, Maksibar dinikmati 20 orang per hari dan setahun kemudian sudah lebih dari 40 orang per hari. Saat menggelar ulang tahun Maksibar ke-2 pada Februari 2020 lalu, Aston Tanjung City Hotel memeriahkan santap siang dengan mengundi hadiah sepeda motor. Sajian Maksibar itu sendiri dihargai Rp 49.000,- Murah meriah?

Murah-meriah-nya harga makan siang itu tentu relatif. Tapi kalau mau yang tidak relatif, alias yang pasti-pasti saja, yang pasti adalah selama berapa tahun terakhir Aston Tanjung City Hotel mendapat penghargaan dari Pemkab Tabalong sebagai penyetor pajak restoran. Seberapa besar? Miliaran. Dua mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong (STIA Tabalong), Ernie Ekawati dan Budi Setiawati, sudah mengkajinya. Berikut ini pajak restoran yang disetor Aston Tanjung: 2016 - Rp 823,8 juta; 2017 - Rp 1,36 miliar; 2018 - Rp 727,8 juta; dan 2019 - Rp 1,25 miliar.