Bahtera Resort & Convention, Cipayung, Kabupaten Bogor

Seperti hotel pelat merah yang jadi tetangga di belakangnya, Grand Cempaka Resort & Convention, hotel pelat merah yang satu ini semulai juga sekedar sebuah wisma: Wisma Bahtera. Namanya bernuansa laut karena yang empunya adalah PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero) atau Pelni. Di era lembaga pelat merah mulai getol melakukan maksimalisasi aset, wisma ini diubah jadi strategic business unit bernama Hotel Bahtera. Belakangan, hotel di 'kawasan Puncak' ini, setelah terlihat bisa menyumbang pendapatan induknya, namanya dipoles menjadi Bahtera Resort & Convention.

Tak diketahui pasti kapan Bahtera Resort & Convention mulai hadir di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Yang jelas, wilayah Kecamatan Megamendung dan tetangga di timurnya, Kecamatan Cisarua, biasa disebut sebagai 'kawasan Puncak'. Wilayah Megamendung berada di sisi bawah, atau sisi barat, mulai dari area dekat exit Tol Ciawi. Sementara wilayah Cisarua berujung di puncak perbukitan yang biasa dikenal dengan Puncak Pass, di Jalan Raya Puncak Km 17, di sisi timur. Adapun Bahtera Resort & Convention berada di kawasan bawah, di Kilometer 7.

Sang hotel, di websitenya, dengan bersahaja menyebut dirinya sebagai 'usaha sampingan' PT Pelni. Tapi sang induk dengan bangga menyebutnya sebagai strategic business unit (SBU). Seperti terbaca di laporan tahunan Pelni 2012, status SBU ditetapkan lewat keputusan direksi pada 28 Desember 2010. Keputusan ini juga meresikan perubahan nama dari Wisma Bahtera menjadi Hotel Bahtera. Semasa masih berlabel Wisma Bahtera, sebagaimana berbagai wisma pelat merah di kawasan Megamendung dan Cisarua, wisma ini difungsikan sebagai tempat peristirahatan bagi karyawan Pelni dan keluarga, serta sebagai tempat rapat perusahaan. Saat itu, kata annual report Pelni 2010, Wisma Bahtera punya 53 kamar, yang bisa memuat hingga 162 orang, serta beberapa ruang sidang berkapasitas 30 hingga 200 orang.

Nama Bahtera Resort & Convention mulai muncul pada laporan tahunan Pelni 2012. Atau seperti dibilang websitenya, Bahtera Hotel tampil baru sebagai Bahtera Convention and Resort mulai Mei 2012. Wajah baru ini merupakan hasil dari renovasi yang diceritakan pada laporan tahunan Pelni 2011. Pada laporan tahun 2013, PT Pelni mulai bercerita tentang profit sang hotel yang tercatat sebsar Rp 1,6 miliar. Begitu juga dengan laporan tahunan 2014: laba hotel terjun bebas menjadi hanya Rp 768 juta. Tentang penyebab kemerosotan laba, Pelni tak bercerita. Pada laporan tahun 2015, Pelni sudah tak membicarakan profitnya lagi. Sementara laporan tahun 2016, kelihatannya PT Pelni (persero) belum mau membagikannya.

Sekarang, setelah menjadi Bahtera Resort & Convention, jumlah kamarnya sudah bertambah banyak, yang tersebar di bangunan berlantai 2 dan 3: 43 kamar superior, 10 kamar deluxe, dan ada pula sejumlah kamar kelas family. Untuk VIP, dihadirkan kamar dan bungalow yang menggunakan nama kapal: 5 kamar VIP berlabel Kambuna; 2 bungalow VIP berlabel Rinjani, dan 1 bungalow VIP berlabel Umsini. Untuk urusan konvensi, hotel ini juga menyuguhkan ruang bernuansa kapal. Yang terbesar, yang hadir bersama lobi hotel dan front office, adalah Ruang Sidang Ciremai yang berkapasitas 200 orang. Dua ruang rapat lainnya berukuran lebih kecil: Ruang Sidang Sasana Bahari dan Ruang Sidang Dobonsolo.