Horison Hotel, Kota Pekalongan

Berbintang tiga, Hotel Horison di Kota Pekalongan resmi beroperasi sejak Juli 2013. Ketika mobil keliling Google Maps melintas di depannya pada April 2013, hotel ini masih dalam tahap penyelesaian. Tak hanya bisa diinapi, hotel 8 lantai di seberang Stasiun KA Pekalongan ini juga bisa dimiliki. Soalnya sejak awal pembangunan, hotel ini dirancang sebagai condotel, alias condominum dan hotel. Kamar-kamarnya bisa dimiliki secara 'strata-title', layaknya apartemen. Kamar hotelnya bisa dimiliki, untuk selanjutnya dikelola pihak manajemen hotel, dan sang pemilik mendapatkan passive-income.

Tak diketahui berapa banyak dari total 102 kamar yang ada di Horison Pekalongan yang jadi milik pribadi. Februri 2015 lalu, kepada majalah Home Living, pihak hotel bilang hanya 20 kamar saja yang jadi milik pribadi. Tapi jauh sebelumnya, November 2011, atau beberapa bulan setelah peletakan batu pertama pembangunannya pada Agustus 2011, kepada majalah Franchise Indonesia tim marketing Era --perusahaan pemasaran properti-- bilang kalau jumlah kamar yang terjual sudah mencapai 23 kamar, dan semua kamar yang ada ditawarkan untuk dijual. Setiap kamar ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 600 juta.

Hotel 8 lantai ini dibangun di atas lahan seluas 3.537 meter pesergi. Jumlah kamarnya yang 102 dipilah menjadi 16 kamar Deluxe Premier, 80 kamar Execuitve, dan 6 kamar Suite. Yang jadi pemilik hotel ini adalah PT Horison Mitra Inti, salah satu perusahaan di lingkungan Horison Group. Adapun yang jadi pengelola, seperti biasa, adalah Metropolitan Golden Group. Perusahaan pengelola ini, selain memanaje hotel berlabel Horison Hotel, juga mengelola hotel beralbaer Ultima Horison Hotel, @Hom Hotel, dan Aziza Hotel.

Berada di kota Batik, hotel yang diresmikan pembukaannya oleh Walikota Pekalongan H M Basyir Achmad pada 1 Juli 2013 ini juga dipenuh nuansa batik baik di eksterior gedung maupun interiornya. Motif batiknya dipetik dari Batik Jlamprang, yang merupakan batik khas Pekalongan.