Kota Tual
-
Izin Perusahaannya dii Tual Dicabut Menteri Susi, Ini Komentar Tomy Winata
Senin, 29 Juni 2015 13:22:364735 klikKompas -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencabut surat izin kapal penangkap ikan (SIPI) dan surat izin kapal pengangkut ikan (SIKPI) PT Maritim Timur Jaya (MTJ), perusahaan milik milik Tomy Winata dan Artha Graha Network. Saat diminta tanggapannya tentang hal itu, Tomy Winata bilang, ''Saya sampai sekarang tidak ngerti persis karena perusahaan itu kan perusahaan mandiri. Ada yang punya, ada yang nanganin, (tetapi memang) bagian dari Artha Graha Network.'' Juga, Tommy sudah bilang kepada semua anggota Artha Graha Network untuk patuh dan loyal kepada semua keputusan yang diberikan pemerintah. Soal rencana ke depan, Tomy bilang akan berbisnis sesuai pertauran yang berlaku. ''Kita akan tetap berkarya dengan peraturan dan perizinan yang baru, kalau memang nanti ada aturan yang baru. Kalau dulu aturannya tomat, sekarang sudah enggak boleh, sekarang aturannya cabai. Ya sudah, kalau ingin dagang terus, ya ikutin aturan cabai. Kalau enggak, ya jangan,'' ucap Tomy. -
Perusahaan Ikan Tomy Winata Diserahkan ke Pemerintah
Jumat, 26 Juni 2015 04:39:214185 klikTempo -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan PT. Maritim Timur Jaya telah diserahkan kepada pemerintah dan perikanan rakyat untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas perikanan bagi nelayan. ''Satu perusahan MTJ sudah memberikan fasilitas dan lokasinya untuk digunakan oleh pemerintah dan perikanan untuk rakyat,'' ujar Susi di kantornya, Kamis, 25 Juni 2015. PT Maritim Timur Jaya adalah perusahaan milik Tomy Winata yang berlokasi di Tual. Perusahaan tersebut termasuk ke dalam salah satu dari lima grup perusahaan perikanan besar yang dicabut izin usahanya oleh Kementerian Kelautan. Empat perusahaan lain yakni PT Pusaka Benjina Resources, PT Dwikarya Reksa Abadi, PT Indojurong Fishing Industry, dan PT Mabiru Industry. Simak sosok PT Maritim Timur Jaya di Indoplaces: Kawasan Industri Maritim Indonesia -
Pasca Blokade Warga, KKP Optimalkan Pelabuhan Perikanan di Maluku
Selasa, 14 Mei 2013 21:51:082549 klikInilah.com -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berkomitmen untuk mengoptimalkan peran Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual, Maluku. Hal ini dilakukan untuk untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat nelayan di wilayah tersebut. ''Maluku mempunyai potensi perikanan tangkap yang sangat besar. Untuk itu pengelolaan pelabuhan, serta peningkatan fasilitas pelabuhan harus benar-benar dioptimalkan,'' kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/5/2015). Komitmen tersebut disampaikan Sharif dalam kunjungan kerjanya di PPN Tual beberapa hari lalu. Sharif mengatakan, tujuan dari kunjungannya tersebut yakni untuk mengikuti upacara pelepasan Haweyar atau blokade warga (sasi/larangan), untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat dan meninjau dermaga PPN Tual. -
Bandara Ibra Ditargetkan Beroperasi Juni 2013
Sabtu, 23 Maret 2013 22:26:013581 klikAntara -- Bandara Ibra, Kabupaten Maluku Tenggara ditagetkan beroperasi Juni 2013, kata Kadis Perhubungan Maluku, Ujir Halid. ''Pengoperasian bandara Ibra seiring dengan peresmian sejumlah proyek, baik APBN maupun APBD di Maluku dijadwalkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kota Tual pada Juni 2013,'' katanya, ketika dikonfirmasi, Sabtu. Bandara Ibra dibangun sejak 2006 di atas lahan seluas 5.000 x 2.000 meter ini terletak di desa yakni Ibra dan Sathean. Landasan pacunya diprogramkan dibangun sepanjang 1.800 meter dengan lebar 30 meter. -
Presiden Batal Datang ke Maluku Tenggara
Jumat, 15 Maret 2013 21:23:493455 klikKoridor Timur -- Rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) yang direncanakan akhir Maret untuk meresmikan sejumlah infrastruktur di Maluku akhirnya batal. Kegagalan kedatangan SBY tersebut, lantaran sejumlah infrastruktur yang dibayai oleh anggaran pemerintah pusat ini belum juga tuntas dikerjakan baik itu Bandar Udara (Bandara) Ibra di Kabupaten Maluku Tenggara maupun Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Tual. Kendati demikian, orang nomor satu di republik ini, dijadwalkan tetap datang ke Maluku dengan tujuan tersebut, namun menunggu penyelesaian pekerjaan Bandara Ibra di Kabupaten Maluku Tenggara. -
Pemilik Lahan Segel Lokasi PPN Tual
Jumat, 21 Desember 2012 21:56:412644 klikAntara Maluku -- Lokasi pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Dumar, Kota Tual, disegel pemilik lahan secara adat, akibat belum adanya realisasi pembayaran ganti rugi sebesar Rp 24 miliar. Pemasangan tanda larangan secara adat ini dilakukan pemilik lahan pada beberapa titik di areal PPN seperti jalan masuk, lokasi reklamasi pantai hingga pelabuhan. -
Kawasan Minapolitan: KKP Tidak Komitmen Dengan Kota Tual
Rabu, 17 Oktober 2012 21:06:322592 klikBisnis KTI -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak komitmen merealisasikan Kota Tual, Maluku, sebagai kawasan minapolitan berbasis perikanan tangkap, menyusul dicanangkan Fadel Muhammad saat menjadi menteri pada 31 Juli 2010. ''KKP hanya mencanangkan dan hingga saat ini belum ada program maupun kebijakan yang mendukung kegiatan tersebut di Tual,'' kata Ketua DPRD setempat, Rudolf Marthen Waremra. -
Sempat Jatuh Bangun, PT MTJ Kini Eksis Bangun Minapolitan di Tual
Senin, 15 Oktober 2012 21:25:332751 klikMoluken -- PT Maritim Timur Jaya, perusahaan ikan terbesar di Tual, mulai eksis menapak masa depan. Perusahaan milik Tomy Winata ini, sempat mengalami masa-masa sulit di awal pendiriannya tahun 1996, namun tetap bertahan. Dengan konsep Minapolitan Terpadu, PT MTJ perlahan namun pasti menyulap kawasan tandus seluas 9 hektar di bagian pesisir menjadi kawasan hijau. -
Pelabuhan Perikanan Tual Mati Suri
Rabu, 7 Desember 2011 18:13:072494 klikKompas -- Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual, Maluku tidak bisa diharapkan untuk membeli ataupun mengekspor hasil perikanan nelayan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Sejak tahun 2007, pelabuhan seperti mati suri. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Babaranda Lili Letelay, Rabu (7/12/2011), mengatakan, sejak tahun 2007, nelayan tidak lagi menjual hasil ikannya ke pelabuhan perikanan milik pemerintah pusat itu. Dari PPN Tual itu pula, tidak ada lagi ekspor ikan. Ini terjadi setelah tahun 2007 terjadi penertiban kapal-kapal ikan asing yang biasa bongkar muat di pelabuhan itu oleh pihak kepolisian. -
PPN Tual Tidak Ekspor Selama Dua Tahun
Minggu, 7 Nopember 2010 14:22:002718 klikAntara Maluku -- Kondisi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual tidak melakukan kegiatan ekspor hasil perikanan sejak dua tahun terakhir. Kepala PPN Tual, Jantje Patty, kepada ANTARA di Ambon, Minggu, membenarkan kondisi pelabuhan perikanan itu mulai sepi sejak aksi Polri bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penertiban kapal-kapal ikan ilegal pada akhir 2007.
Places di Kota Tual
Kawasan Industri Maritim Indonesia, Tual
Selasa, 11 Juni 2013 18:54:38
Kirim kargo ke Ambon?
Percayakan saja kepada Sewukuto. Cepat, Aman, Terjangkau.
Jadwal Kapal Laut
Jadwal kapal laut lintas nusantara