SBY Hadiri Peringatan HPN 2011
Rabu, 9 Februari 2011 10:54:47
1808 klik
Kupang, Presidensby.info -- Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Nusa Tenggara Timur, selain menghadiri peringatan ke-65 Hari Pers Nasional (HPN), juga untuk membantu NTT dalam melaksanakan percepatan pembangunan.
''Akan saya sampaikan kepada masyakarat apa yang akan dan tengah dilakukan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan di tempat ini,'' kata Presiden pada awal sambutan peringatan HPN 2011 di Aula Utama El Tari, Kantor Gubernur NTT, Kupang, Rabu (9/2) pagi.
Tahun lalu, ujar SBY, alokasi APBN untuk NTT sebesar Rp 14,1 triliun. Tahun ini naik 15 persen. ''Kami bersepakat untuk melakukan kegiatan di sini, membantu yang jumlahnya beberapa trilliun. Nanti sore akan saya sampaikan,'' Presiden SBY menambahkan.
Presiden dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono tiba di tempat acara sekitar pukul pukul 10.00 WITA atau pukul 09.00 WIB. Peringatan HPN kali ini mengetengahkan tema 'Kemerdekaan Pers dari dan untuk Rakyat.'
Dalam laporannya Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan, alasan pemilhan Kupang sebagai tuan rumah peringatan HPN 2011 adalah hanya untuk mencari tempat yang sepi, bukan karena permintaan Gubernur. ''Kami memutuskan memilih Kupang karena alasan sederhana, yaitu ingin mencari tempat yang sepi. Kalau hotel tidak cukup, kita pasang tenda. Kalau pesawat tidak cukup, bisa naik kapal,'' kata Margiono disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Setelah mendirikan Sekolah Jurnalisme Indonesia untuk meningkatkan kualitas wartawan, kini Dewan Pers akan melaksanakan program Desa Media dan Desa Informasi, serta literasi Media. Program ini bekerjasama dengan Kemenkominfo. Disamping itu, para tokoh-tokoh pers nasional juga telah sepakat untuk membantu pengembangan jurnalisme dalam 3 hal. Yaitu etika jurnalistik, pemantauan media, dan literasi media.
PWI juga mengharapkan segera disepakatinya Nota Kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri. Menurut Margiono, hal ini sudah direncanakan sejak empat Kapolri lalu. ''Intinya, akan ada MoU yang menyatakan bahwa apabila ada masalah-masalah yang terkait jurnalistik dimohon dikonsultasikan dan dibicarakan dulu dengan Dewan Pers,'' Margiono menjelaskan.
Margiono juga menjelaskan bahwa saat ini tercatat ada sekitar 900 media di Indonesia, baik cetak maupun elektronik. Dari 900 media, yang sehat benar hanya 10 persen, yang baik 20 persen, cukup 30 persen, kurang 30 persen, dan yang buruk sekali 30 persen. ''Yang baik sekali yaitu yang mempekerjakan wartawan secara profesional dan meraih untung besar,'' kata Margiono. Oleh karena itu, lembaga pers selalu berkosentrasi untuk memperbaiki profesionalisme wartawan.
Dalam pelaksanaan HPN 2011 ini juga diselenggarkan berbagai kegiatan. Diantaranya, kegiatan Penghargaan Adinegoro untuk karya jurnalistik terbaik, penyerahan kartu pers nomor 1 kepada 30 wartawan, peluncuran buku-buku karya wartawan sebanyak 35 buku.
Di akhir laporannya Margiono menyampaikan pesan kepada seluruh insan media bahwa tanggung jawab wartawan makin besar di tengah kondisi negara yang sedang membangun dan banyak persoalan. ''Pers nasional harus membangun optimisme dan ikut mencari solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa,'' ujar Margiono. Usai memberikan laporannya, Margiono memberikan 17 buku karya wartawan kepada Presiden SBY.
Pada kesempatan yang sama, Menkominfo Tifatul Sembiring mengusulkan kepada PWI dan Dewan Pers tentang kebebasan pers yang berkarakter. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk mencapai hal ini. Yaitu pers yang bermoral dan beretika, jujur, bertanggung jawab, anti korupsi, peduli wong cilik. ''Dengan pers yang berkarakter maka akan meningkatkan kepercayaan terhadap pers, serta tidak mudah dijadikan kekuatan politik atau kekuatan kapital siapa saja,'' Tifatul mengingatkan.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Media Literasi antara PWI dan kemendiknas, media literasi tentang desa media antara PWI dan Kemenkominfo, dan media literasi tentang kode etik jurnalistik antara PWI dan Kompas, Jawa Pos, dan Trans Corp. Kemudian diberikan juga medali emas persaudaraan kepada Wakil PM Timor Leste Hosel Louis Gueterres dan Nasional Union Jurnalis Malaysia Fahruli.
Diserahkan pula Anugrah Adinegoro kepada 6 wartawan, antara lain kepada Ade Rahmawati dari Koran Jakarta, Primus dari Investor Daily, dan Susanto dari Media Indonesia. Penyerahan serifikat kompetensi wartawan kepada Fikri Jufri dari Tempo dan Sabam Siagian dari Jakarta Post.
Hadir banyak sekali insan media dan tokoh-tokoh pers Indonesia, juga para lulusan Sekolah Jurnalisme Indonesia. Sementara itu, mendampingi Presiden diantaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas M. Nuh, Menhan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri PU Djoko Kirmanto.
Terlihat pula Ketua MK Mahfud MD, Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Ketum Golkar Aburizal Bakrie. (yun)
''Akan saya sampaikan kepada masyakarat apa yang akan dan tengah dilakukan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan di tempat ini,'' kata Presiden pada awal sambutan peringatan HPN 2011 di Aula Utama El Tari, Kantor Gubernur NTT, Kupang, Rabu (9/2) pagi.
Tahun lalu, ujar SBY, alokasi APBN untuk NTT sebesar Rp 14,1 triliun. Tahun ini naik 15 persen. ''Kami bersepakat untuk melakukan kegiatan di sini, membantu yang jumlahnya beberapa trilliun. Nanti sore akan saya sampaikan,'' Presiden SBY menambahkan.
Presiden dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono tiba di tempat acara sekitar pukul pukul 10.00 WITA atau pukul 09.00 WIB. Peringatan HPN kali ini mengetengahkan tema 'Kemerdekaan Pers dari dan untuk Rakyat.'
Dalam laporannya Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan, alasan pemilhan Kupang sebagai tuan rumah peringatan HPN 2011 adalah hanya untuk mencari tempat yang sepi, bukan karena permintaan Gubernur. ''Kami memutuskan memilih Kupang karena alasan sederhana, yaitu ingin mencari tempat yang sepi. Kalau hotel tidak cukup, kita pasang tenda. Kalau pesawat tidak cukup, bisa naik kapal,'' kata Margiono disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Setelah mendirikan Sekolah Jurnalisme Indonesia untuk meningkatkan kualitas wartawan, kini Dewan Pers akan melaksanakan program Desa Media dan Desa Informasi, serta literasi Media. Program ini bekerjasama dengan Kemenkominfo. Disamping itu, para tokoh-tokoh pers nasional juga telah sepakat untuk membantu pengembangan jurnalisme dalam 3 hal. Yaitu etika jurnalistik, pemantauan media, dan literasi media.
PWI juga mengharapkan segera disepakatinya Nota Kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri. Menurut Margiono, hal ini sudah direncanakan sejak empat Kapolri lalu. ''Intinya, akan ada MoU yang menyatakan bahwa apabila ada masalah-masalah yang terkait jurnalistik dimohon dikonsultasikan dan dibicarakan dulu dengan Dewan Pers,'' Margiono menjelaskan.
Margiono juga menjelaskan bahwa saat ini tercatat ada sekitar 900 media di Indonesia, baik cetak maupun elektronik. Dari 900 media, yang sehat benar hanya 10 persen, yang baik 20 persen, cukup 30 persen, kurang 30 persen, dan yang buruk sekali 30 persen. ''Yang baik sekali yaitu yang mempekerjakan wartawan secara profesional dan meraih untung besar,'' kata Margiono. Oleh karena itu, lembaga pers selalu berkosentrasi untuk memperbaiki profesionalisme wartawan.
Dalam pelaksanaan HPN 2011 ini juga diselenggarkan berbagai kegiatan. Diantaranya, kegiatan Penghargaan Adinegoro untuk karya jurnalistik terbaik, penyerahan kartu pers nomor 1 kepada 30 wartawan, peluncuran buku-buku karya wartawan sebanyak 35 buku.
Di akhir laporannya Margiono menyampaikan pesan kepada seluruh insan media bahwa tanggung jawab wartawan makin besar di tengah kondisi negara yang sedang membangun dan banyak persoalan. ''Pers nasional harus membangun optimisme dan ikut mencari solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa,'' ujar Margiono. Usai memberikan laporannya, Margiono memberikan 17 buku karya wartawan kepada Presiden SBY.
Pada kesempatan yang sama, Menkominfo Tifatul Sembiring mengusulkan kepada PWI dan Dewan Pers tentang kebebasan pers yang berkarakter. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk mencapai hal ini. Yaitu pers yang bermoral dan beretika, jujur, bertanggung jawab, anti korupsi, peduli wong cilik. ''Dengan pers yang berkarakter maka akan meningkatkan kepercayaan terhadap pers, serta tidak mudah dijadikan kekuatan politik atau kekuatan kapital siapa saja,'' Tifatul mengingatkan.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Media Literasi antara PWI dan kemendiknas, media literasi tentang desa media antara PWI dan Kemenkominfo, dan media literasi tentang kode etik jurnalistik antara PWI dan Kompas, Jawa Pos, dan Trans Corp. Kemudian diberikan juga medali emas persaudaraan kepada Wakil PM Timor Leste Hosel Louis Gueterres dan Nasional Union Jurnalis Malaysia Fahruli.
Diserahkan pula Anugrah Adinegoro kepada 6 wartawan, antara lain kepada Ade Rahmawati dari Koran Jakarta, Primus dari Investor Daily, dan Susanto dari Media Indonesia. Penyerahan serifikat kompetensi wartawan kepada Fikri Jufri dari Tempo dan Sabam Siagian dari Jakarta Post.
Hadir banyak sekali insan media dan tokoh-tokoh pers Indonesia, juga para lulusan Sekolah Jurnalisme Indonesia. Sementara itu, mendampingi Presiden diantaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendiknas M. Nuh, Menhan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri PU Djoko Kirmanto.
Terlihat pula Ketua MK Mahfud MD, Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Ketum Golkar Aburizal Bakrie. (yun)
Berita Nusa Tenggara Timur
- Ongkos Investasi Industri Garam di NTT Rp 1,8 Triliun
- Bupati Kupang Periode 2014-1019 Dilantik
- Pusat Pemerintahan Kabupaten Kupang Pindah
- Bupati Kupang Titu Eki Mulai Tinggal di Oelamasi
- Stres Ibu Kota Dipindahkan, PNS Kabupaten Kupang Ambil Cuti
- Oktober, Pemkab Kupang Pindah ke Oelamasi
- Kantor Bupati Sumba Tengah Dibongkar, Bupati Pindah Ruang Kerja
- Bangunan Kantor Gubernur NTT Dirancang Mirip Sasando
- Belum Berizin, Presiden tak Resmikan Kantor Gubernur NTT?
- Peresmian Gedung Baru Kantor Gubernur NTT Ditunda Hingga Akhir Januari 2017
Places di Nusa Tenggara Timur
MV Karadeniz Powership Gokhan Bey, Pembangkit Listrik Terapung Kupang
Kamis, 6 April 2017 12:31:07
Pemerintah Kabupaten Kupang
Kamis, 2 Maret 2017 16:37:51
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur
Sabtu, 13 Juni 2015 12:28:20
Hotel di Nusa Tenggara Timur
Sotis Hotel Kupang, Kota Kupang
Jumat, 12 April 2019 17:03:58
Aston Kupang Hotel & Convention Center, Kota Kupang
Kamis, 3 Agustus 2017 16:46:16
SMKN 3 Hotel, Kota Kupang
Kamis, 3 Agustus 2017 13:04:23
Kirim kargo ke Ambon?
Percayakan saja kepada Sewukuto. Cepat, Aman, Terjangkau.
Jadwal Kapal Laut
Jadwal kapal laut lintas nusantara