Masjid Al-Anwar, Masjid Pentagon, Pondok Bambu

Dengan lebar lahan muka 15 meter, dan dipakai penuh, Masjid Al-Anwar terlihat cantik dan megah. Tapi sebenarnya, masjid dua lantai ini bentuknya amat tak beraturan. Tampilan mukanya memang berlebar 15 meter. Tapi ke belakangnya hanya 2 meter. Itu di sisi kiri, kalau dilihat dari depan. Sisi kanannya memanjang ke belakang 4,5 meter. Bagian tengahnya, lurus pintu masuk, sekitar 7 meter ke belakang. Walhasil, Masjid Al-Anwar jadi mirip pentagon yang tak sama sisi. Transformasi masjid kecil di samping SPBU 34-13403 Pondok Bambu ini digarap biro arsitektur Linier Architama pada 2005.

Masjid Al-Anwar punya lahan seluas 225 meter persegi. Area terbaiknya, tentu saja yang berada di bagian depan, lebar 15 meter dan memanjang ke belakang 10 meter. Yang jadi masalah, ketentuan garis sempadan bangunan (GSB) atau jarak bangunan dari tepi jalan di sana adalah 8 meter. Walhasil, area kosong didepan yang sekarang jadi lahan parkir sudah menelan area seluas 120 meter per segi. Sisa area kotak ukuran 2 x 10 meter di depan, plus tanah tak beraturan di bagian belakang, lah yang mesti disulap Linier Architama menjadi tapak bangunan masjid. Mulai dikerjakan sejak Februari 2004, masjid yang kedua lantainya bisa dipakai sholat ini akhirnya rampung pada akhir 2005.

Sistem Informasi Masjid (Simas) Kementerian Agama mencatat masjid ini eksis sejak 1990. Dalam catatan Simas, luas lahannya 295 meter persegi, luas bangunan 250 meter persegi, dan bisa menampung 150 jamaah. Dan menurut catatan Majelis Rasulullah, majelis taklim-nya ustadz dan penyanyi Hadad Alwi, kelompok pengajiannya sudah mulai menggunakan Masjid Al-Anwar sejak Juli 2006.