Bank UMKM Jawa Timur, Cabang Kepanjen

Bank UMKM Jawa Timur punya 32 kantor cabang di seantero Jawa Timur. Cabangnya yang berada di Kepanjen, kota kecamatan yang jadi ibukota Kabupaten Malang, adalah cabang yang ke-31. Kehadiran Cabang Kepanjen ini, mulai 4 Oktober 2012, tak lepas dari segera pindahnya pusat pemerintah Kabupaten Malang dari Kota Malang ke Kepanjen. Juga, kehadirannya disokong oleh Yayasan Damandiri, yang bekerjasama dengan Bank UMKM Jatim, sedang memperluas penyaluran Kredit Posdaya: menabung Rp 1 juta bisa mendapat pinjaman Rp 2 juta, menabung Rp 5 juta bisa dapat pinjaman Rp 10 juta.

Prof Dr Haryono Suyono, mantan kepala BKKBN yang jadi ketua berbagai yayasan warisan Soeharto, termasuk Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri), hadir pada peresmian Bank UMKM Jatim Cabang Kepanjen. Bersama Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surabaya M Ishak, Haryono Suyono ikut menyaksikan peresmian cabang yang dilakukan oleh Dirut Bank UMKM Jatim R Soeroso. Pada kesempatan itu sang dirut melaporkan bahwa aset banknya per September 2012 sudah mencapai Rp 1,215 triliun, penyaluran kredit Rp 892 miliar, dan pengumulan dana pihak ketiga --tabungan dan deposito-- mencapai Rp 748 miliar. Juga soal dua kredit yang jadi favorit: Kredit Krida Mas dan Kredit Pos Daya.

Bank UMKM Jatim adalah nama dagang bagi PT Bank Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur, atau PT BPR Jatim. Bank ini adalah perusahaan daerah yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jatim bersama seluruh kabupaten dan kota di Jatim. Selain Bank UMKM Jatim, Pemprov Jatim juga punya Bank Jatim, yang punya nama legal PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. 5 Juni 2015 lalu, Gubernur Jatim Soekarwo baru saja melantik kedua direktur bank milik Jatim itu. R Soeroso --Dirut Bank UMKM Jatim yang dulu membuka Cabang Kepanjen-- dilantik sebagai Dirut Bank Jatim. Jabatan yang ditinggalkanya dipercayakan kepada Subawi. Pada serah terima jabatan ini dilaporkan bahwa aset Bank UMKM Jatim pada akhir 2014 sudah naik menjadi Rp 1,854 triliun, atau meningkat dari tahun 2013 yang baru mencapai Rp 1,560 triliun.

Meski sudah pindah bank, R Soeroso tak lupa pada bank asalnya. Walhasil, Selasa lalu, 12 Juli 2015, Bank Jatim menggelar program linkage yang menyalurkan kredit senilai Rp 1 triliun kepada usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) melalui Bank UMKM Jatim. Untuk tahap pertama, pada tahun 2015 ini, baru akan disalurkan kredit sebesar Rp 200 miliar.

Selain kucuran Rp 1 triliun dari Bank Jatim, mulai tahun ini Bank UMKM Jatim juga akan menyalurkan 'Kredit Tani' senilai Rp 200 miliar. Dana ini merupakan dana internal yang bersumber dari penambahan modal dengan nilai yang sama, yang disuntikkan Pemprov Jatim pada Oktober 2014. Ketika melantik Dirut Bank UMKM Jatim yang baru pada Juni lalu, Gubernur Soekarwo sempat mengingatkan kembali agar dana suntikan itu sepenuhnya disalurkan sebagai 'Kredit Tani', dan tidak untuk sektor UMKM lainnya.

Adapun Yayasan Damandiri memang sudah lama menyalurkan kredit bagi UMKM di Jawa Timur. Pada 2006, dana Rp 7 miliar disalurkan lewat Bank Jatim Cabang Malang untuk menggelar program Kredit Pundi Kencana. Pada 2013, dana yang disalurkan untuk Kredit Posdaya (kredit kelompok) lewat Bank UMKM Jatim mencapai Rp 50 miliar. Angka ini naik dari tahun sebelumnya, 2012, yang mencapai Rp 40 miliar.