BPR BKK Purbalingga

Bus pariwisata Tri Star yang berasal dari Purbalingga bertabrakan dengan sebuah truk di tol Cipularang, KM 100. Kecelakakaan maut pada 22 Desember 2012 itu menewaskan 7 orang dan mencederai 19 penumpang lainnya. Penumpang bus tersebut tak lain adalah keluarga besar Supardi, direktur utama BPR BKK Purbalingga. Supardi (50) dan seorang anaknya, Adi Besta Yudhistira (18), termasuk dalam daftar korban tewas. Begitu juga dengan ibu mertuanya. Adapun sang istri, harus menjalani perawatan dan operasi di RS Etaham, Purwakarta, dan tak bisa menghadiri pemakaman sang suami keesokan harinya. Rombangan itu semula hendak berwisata ke Masjid Kubah Emas di Depok dan Kebun Binatang Ragunan.

Bank Perkreditan Rakyat Bank Kredit Kecamatan Purbalingga, atau disingkat BPR BKK Purbalingga, merupakan BPR milik Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Sebagai BPR, kinerjanya terbilang baik. Agustus 2013 lalu, BPR BKK Purbalingga menerima penghargaan sebagai BPR Terbaik se-Jawa Tengah. Anugerah dari Gubernur Jawa Tengah ini diberikan kepada BPR-BPR pelat merah yang ada di seluruh wilayah propinsi Jateng. BPR BKK Purbalingga ini merupakan penggabungan dari 11 Badan Kredit Kecamatan (BKK) yang ada di Kabupaten Purbalingga pada 2006. Selain bank ini, masih ada satu BPR lagi milik Pemkab Purbalingga, yakni PD BPR BKK Kejobong.

Menurut dirutnya yang baru, Supriyono SH, asset PD BPR BKK Purbalingga pada tahun 2013 meningkat 17,7 persen menjadi Rp 315,5 miliar pada 2013, dari tahun sebelumnya (2012) yang RP 282, 2 miliar. Dana masyarakat yang terhimpun naik 23,70 persen menjadi Rp 231,7 miliar pada 2013, dibanding tahun sebelumnya yang Rp 214,2 miliar. Penyaluran kredit pun meningkat 19,7 persen menjadi Rp 266,5 miliar pada 2013, dari tahun sebelumnya yang Rp 224,1 miliar. Dengan kata lain, jumlah simpanan yang disalurkan kembali ke masyarakat, kepada 10.588 UKMK, mencapai Rp 55,71% atau Rp 148,5 miliar.