Swalayan Al-Amin, Bubulak, Kota Bogor

Dulu, rasanya jarang kita menyebut 'minimarket'. Berbagai toko kecil yang sekarang disebut minimarket, dulu biasa disebut sebagai 'swalayan', meniru sebutan 'pasar swalayan' ala Supermarket Hero. Pokoknya, toko apapun yang pembelinya bisa ambil barang sendiri, disebut swalayan. Boleh jadi karena hal ini maka jaringan 'minimarket Islami' Al-Amin lebih suka menyebut diri sebagai Swalayan Al-Amin.

Swalayan Al-Amin termasuk satu dari beberapa jaringan 'minimarket Islami' yang masih bertahan sampai sekarang. Majalah Swa pernah menulis 'Geliat Minimarket Islami' pada awal 2004. Nama Al-Amin ikut disebut, bersama minimarket Islami lainnya: Super Mini Market (Bandung), Markaz (Yogyakarta), dan Al-Hikmah (Jakarta). Sayang, Swa lebih banyak mengupas 3 minimarket yang terakhir. Sementara Al-Amin hanya kebagian satu kata saja: Al-Amin.

Al-Amin memang masih bertahan dan tetap setia menjadikan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor sebagai pasarnya. Sudah berapa banyak outletnya? Cuma empat (4), kata websitenya. Terbilang sulit berkembang, mungkin. Tapi mungkin juga karena Al-Amin tak melulu main di minimarket atau swalayan. Jaringan ini juga mengembangkan toko buku, toko busana muslim, dan yang terbaru: Rumah Cantik Sehat Islami 'Hanifah'.

Outlet Al-Amin yang satu ini berada tepat di simpang tiga Bubulak-Darmaga-Sindang Barat. Posisinya agak 'tusuk sate' dari Jalan KH Raden Abdullah bin Nuh, kalau dari arah Taman Yasmin. Karena berada di pertigaan, lingkungan sekitarnya terbilang ramai. Jalan di depannya pun macet terus, terutama akibat angkot yang masih betah ngetem di sana setelah keluar dari Terminal Laladon.

Swalayan Al-Amin di Bubulak ini dikategorikan pendirinya, Yaslinur, mantan mahasiswa IPB asal Malaysia, tergolong Swalayan Al-Amin Plus. Artinya, selain sebagai toserba, outlet ini juga menjual buku-buku pengetahuan Islam, kaset, VCD, aksesoris, produk kesehatan dan lain-lain, yang bernuansa Islam. Saat ini, baru satu ini saja Swalayan Al-Amin Plus.