SCTV Tower

Ini markasnya SCTV, alias PT Surya Citra Televisi, yang konon sekarang merupakan stasiun televisi terbesar kedua di Indonesia, setelah RCTI. Gedung 22 lantai yang lazim disebut SCTV Tower ini tak hanya dipakai untuk kantor dan pusat penyiaran SCTV, tapi juga keluarga besar induknya PT Surya Citra Media Tbk. SCTV Tower ini merupakan bagian dari Senayan City. Biaya sewa tahun 2010, menurut laporan tahunan resmi, Rp 170,2 miliar, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang Rp 175,8 miliar.

SCTV sendiri bermula dari televisi lokal di Surabaya, yang didirikan sejumlah konglomerat: Sudwikatmono, Peter Gontha, Henry Pribadi, Halimah Bambang Trihatmodjo, dan Azis Mochtar. Ia pertama kali mengudara pada 1990. Baru pada 1993 stasiun ini mendapat izin siaran nasional. Dan sejak itu pula mulai memindahkan aktivitasnya ke Jakarta. Pada 1999, SCTV dijadikan bagian dari PT Surya Citra Media, yang usahanya mencakup segala aspek multimedia.

Pada 2001, Emtek Group alias PT Elang Mahkota Tekonologi, yang sebelumnya dikenal sebagai pemain di bisnis komputer, milik keluarga Sariaatmadja, mulai masuk ke SCTV. Sampai sekarang, nama-nama berakhiran Sariaatmadja pun selalu ada di jajaran komisaris dan direksi SCTV. Akan halnya Emtek Group, kelompok usaha ini juga pemilik PT PP London Sumatara Indonesia Tbk, salah satu raksasa perkebunan kelapa sawit Indonesia.

Pada 2003, PT Surya Citra Media Tbk pun go publik. Kiprahnya terus berkibrah. Pada 2007, perusahaan ini dikabarkan mengakuisisi O-Channel, stasiun tv lokal Jakarta. Pada 2009, sesuai aturan tentang 'televisi jaringan', berbagai perusahaan televisi lokal pun dibentuknya. Tak kurang dari 15 perusahaan televisi lokal berlabe 'Surya Citra' hadir di kota-kota besar Indoensia. Yang terbaru adalah PT Surya Cipta Pesona, yang tahun lalu didirikan di Gorontalo. Tahun lalu pula perusahaan ini mengakuisi telvisi lokal bangka, PT Bangka Television.