Pemerintah Provinsi Papua Barat - Kantor Lama

Lain Papua, lain pula Papua Barat. Kalau Papua menyibukkan ruang berita dengan tambang emas Freeport, maka Papua Barat memadati ruang media dengan kilang LNG Tangguh. Selain kabar soal negara tujuan ekspor yang terus gonta-ganti, yang lebih seru adalah kabar soal kontrak penjualan jangka panjang yang konon merugikan negara, karena LNG dijual murah.

Kilang LNG-nya sendiri, yang berada di Teluk Bintuni, berjalan normal. Ekspor perdana dilakukan pada 2009 ke Korea Selatan, ke terminal LNG milik Posco di Gwangyang. Padahal sebelumnya, pengapalan perdana hendak ditujukan ke Fujian, China.

Lepas dari keriuhan kabar itu, yang pasti kilang di Teluk Bintuni mulai menunjukkan efeknya pada statistik ekonomi Papua Barat. Seperti dilaporkan BPS Papua Barat Februari 2010, setelah Kilang LNG Tangguh beroperasi penuh pada 2010, maka pertumbuhan industri pengolahan melonjak 145.9 persen. Sektor tertinggi kedua --sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan-- hanya tumbuh 11,02 persen.

Walhasil, produk domestik regional bruto (PDRB) Papua Barat kini pun berubah. Jika sebelumnya sektor pertanian masih dominan, sejak akhir 2010 sektor pengolahan menjadi yang nomer satu. Sektor ini menyumbang 35,45 persen PRDB, diseusul sektor pertanian 20,71 persen, dan kemduian sektor pertambangan dan penggalian sebesar 10,22 persen.

Dari sisi anggaran, gambaran dana yang mengalir ke Papua Barat juga lumayan oke. Pada 2010, APBN mengalirkan dana ke Papua Barat sebanyak Rp 8,08 triliun. Dari itu terbagi untuk DAU Rp 3,38 T, dana otonomi khusus sebesar Rp 1,75 Triliun, dana alonasi khusus Rp 419,7 Miliar, DIPA urusan bersama Rp 165,15 M, DIPA dekonsetrasi Rp 244,33, tugas perbantuan Rp 105,9 M dan DIPA kantor pusat Rp 2,02 triliun.

Sukses ekonomi Papua Barat sayangnya masih belum diiringi sukses di kancah politik. Setelah sempat 'stabil' sejak terpilihnya gubernur pada 2006, kisruh politik menghangat lagi ketika masa jabatan gubernur akan berakhir tahun 2011 ini. Pilkada yang sempat dijadwalkan akhir April 2011, sekarang terkatung-katung entah sampai kapan.