Kilang Minyak Exor-1 Balongan

Pertamina punya 6 kilang minyak. Salah satunya berada di Kawasan Industri Terbatas Balongan, di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Pertamina menamainya Refinery Unit VI Balongan. Nama populernya Kilang Minyak Exor-1 Balongan. Dibangun sejak 1990, kilang di atas area seluas 1.000 hektar ini diresmikan Presiden Soeharto pada 24 Mei 1995.

Exor bermakna export oriented refinery, yang tujuannya agar Indonesia tak melulu jadi pengekspor minyak mentah. Sedangkan Exor-1 bermakna kilang pertama. Niatnya memang ada kilang-kilang berikutnya. Hanya saja karena kasus korupsinya tak kunjung berkesudahan, rencana tersebut banyak dapat sandungan. Baru tahun 2011 ini 'Exor-2' rencananya bakal dibangun Pertamina, bekerjasama dengan Kuwait Petroleum.

Exor-1 sendiri sudah berfungsi. Tapi, selain rajin ngadat, hingga kini 'export oriented'-nya tak jalan. Seluruh hasil kilang berkapasitas 125 ribu barel per hari itu habis untuk konsumsi nasional. Lewat jaringan pipa sepanjang lebih dari 200 km, minyak dari Balongan dialirkan ke Jakarta, Banten, dan sebagain wilayah Jabar. Yang banyak diproduksi, menurut BPMP Indramayu, adalah premix dan super-TT.

Selain kilang minyak, di Unit VI itu juga ada kilang residu RCC (Residue Catalytic Cracking) terbesar di dunia, yang berkapasistas 83 ribu barel per hari. Juga, sebagai hasil sampingan, Exor-1 menghasilkan propylene: bahan baku bagi industri plastik.