Embung Sirani

Embung Sirani, di Desa Umaklaran (update: bukan Desa Silawan), Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, terbilang embung ukuran besar. Selain untuk menapung air, embung itu juga dijadikan area budi daya ikan air tawar oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu. Pada 2006, misalnya, dipasang dua keramba yang berisi 2.000 ekor ikan.

Budidaya ikan air tawar itu kelihatannya sukses. Pada Maret 2007, Bupati Belu dan Muspida Kabupaten Belu melakukan panen perdana. Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan berjanji akan menambah jumlah keramba. Semoga janjinya terwujud. Soalnya, kalau kita lihat dari citra satelit Google yang diambil pada September 2009, jumlah kerambanya masih tetap dua buah. Plus air embung sudah tak bisa menjangkau saluran distribusi.

Desa Silawan sendiri terbilang cukup jadi berita. Ini tak lepas dari lokasinya yang dekat perbatasan dengan Timor Leste. Jarak dari embung Sirani ke perbatasan yang ada di sisi timur, hanya sekitar 3 kilometer. Sedangkan jaraknya ke Atambua, ibukota Kabupaten Belu, yang ada di sebelah barat, sekitar 5 kilometer.

Desember 2010, Desa Silawan jadi berita ketika Menkominfo meresmikan sekaligus 14 desa informasi. Desa Silawan termasuk salah satu di antaranya. Acara peresmiannya sendiri berlangsung di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.